KOMPAS.com - Majelis Umum PBB pada Jumat (12/9/2025) resmi mengadopsi Deklarasi New York 2025 yang menegaskan komitmen terhadap penyelesaian damai konflik Israel-Palestina melalui solusi dua negara.
Resolusi Palestina merdeka tersebut hanya ditolak 10 negara, sementara 12 lainnya memilih abstain.
Deklarasi New York 2025 atau New York Declaration adalah hasil konferensi tingkat tinggi PBB pada akhir Juli lalu, yang disusun bersama oleh Perancis dan Arab Saudi selaku ketua bersama konferensi serta sejumlah kelompok kerja.
Dokumen itu merinci langkah-langkah konkret menuju gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, serta pembentukan negara Palestina yang berdaulat.
Resolusi juga menegaskan kembali penolakan internasional terhadap pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, yang dianggap menghambat prospek terbentuknya negara Palestina merdeka.
Baca juga: Israel Mulai Operasi Darat di Gaza, Palestina Minta Dukungan Internasional
Di samping itu, resolusi ini menyerukan perlucutan senjata Hamas dan menyingkirkan kelompok tersebut dari pemerintahan di Gaza, sembari mendorong normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.
Pengamat tetap Palestina menyampaikan apresiasi kepada negara-negara pendukung, sekaligus menyerukan agar pihak-pihak yang masih mendorong perang beralih pada akal sehat.
Menurutnya, pilihan perdamaian adalah jalan terbaik bagi kawasan untuk membuka pintu integrasi, pembangunan, dan kerja sama regional.
Baca juga: AS Tolak Beri Visa untuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas Jelang Sidang Umum PBB
Perwakilan Perancis menyebut deklarasi ini sebagai peta jalan yang jelas menuju solusi dua negara.
Mereka menegaskan bahwa pencapaian tersebut hanya mungkin terjadi jika ada gencatan senjata segera, pembebasan sandera, dan langkah nyata membangun Palestina yang layak.
Namun, Amerika Serikat menolak resolusi ini. Sebelum pemungutan suara, delegasi AS menilai keputusan UNGA sekadar aksi simbolis yang tidak tepat waktu.
Menurut Washington, langkah itu justru dapat mengganggu upaya diplomasi serius yang sedang diupayakan untuk menghentikan konflik.
Lantas, negara mana saja yang menolak resolusi tersebut dan tidak menghendaki pembentukan negara Palestina berdiri?
Baca juga: Menlu Belgia Desak Dunia untuk Segera Akui Palestina sebagai Negara Berdaulat
Negara yang menolak Palestina merdeka
AP/SADIQ ASYRAF via ABC INDONESIA Dr Mary mengatakan, Malaysia mengambil sikap mendukung Palestina paling kuat di Asia Tenggara.
Dikutip dari laman resmi PBB, sebanyak 142 negara anggota menyatakan dukungan terhadap New York Declaration, 10 negara menolak, dan 12 memilih abstain.