23 Suspek Dipastikan Negatif, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Gencar Imunisasi Berantas Campak

4 days ago 3

PONOROGO, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menegaskan bahwa hingga bulan September 2025, tidak ada kasus campak yang terkonfirmasi di wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan PJ Surveillance Dinas Kesehatan Magetan, Dinik Ikasari, yang menjelaskan bahwa sebelumnya terdapat 23 suspek campak di 10 kecamatan yang menunjukkan gejala mirip dengan campak.

"Data kami mencatat ada 23 suspek campak yang tersebar di lebih dari 10 kecamatan. Namun setelah diperiksa di laboratorium, semuanya dinyatakan negatif." 

Baca juga: 5 Anak di Kota Malang Terkena Campak, Dinkes Gelar Imunisasi Kejar

"Diagnosa banding campak itu bisa sampai 200 penyakit. Karena itu, untuk memastikan, kami lakukan pemeriksaan laboratorium, bukan hanya klinis. Hasilnya semua negatif," ujar Dinik saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/9/2025).

Dinik juga menambahkan bahwa mengingat maraknya kasus campak di sejumlah wilayah, Pemerintah Kabupaten Magetan meningkatkan upaya pencegahan melalui program imunisasi.

Pemerintah telah melaksanakan imunisasi MR (Measles Rubella) untuk bayi dan balita, serta program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) bagi siswa sekolah dasar.

"Imunisasi MR diberikan kepada bayi usia 9–11 bulan, sedangkan imunisasi BIAS biasanya dilaksanakan pada Agustus–September, bersamaan dengan tahun ajaran baru," imbuhnya.

Saat ini, cakupan imunisasi di Magetan sudah sangat baik karena capaian lebih dari 95 persen.

Baca juga: Waspada Kenaikan Kasus Campak di Jakarta Awal September, Dinkes Berikan Cara Pencegahannya

Dinik memastikan bahwa meskipun ada kasus suspek, kondisi di Magetan masih aman dari campak.

Dinkes Magetan mengimbau masyarakat untuk aktif mengikuti jadwal imunisasi di posyandu maupun fasilitas kesehatan guna mencegah kasus campak.

"Kalau capaian imunisasi lebih dari 95 persen, itu artinya kekebalan kelompok (herd immunity) sudah terbentuk. Dengan kondisi ini, kemungkinan terjadinya KLB campak sangat kecil."

"Kuncinya tetap imunisasi. Dengan cakupan tinggi, kita bisa mencegah campak sekaligus melindungi generasi muda dari penyakit menular," pungkas Dinik.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |