MIMIKA, KOMPAS.com – Empat korban insiden jatuhnya helikopter PK-IWS milik PT Intan Angkasa di wilayah Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ditemukan tewas pada Kamis (11/9/2025).
Dua korban terakhir yang ditemukan atas nama Anto dan Zulfiki. Keduanya ditemukan sekitar pukul 11.21 WIB.
Baca juga: Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Lokasi yang Curam, Evakuasi Dilaksanakan Besok Pagi
Kedua korban langsung dievakuasi dari lokasi kejadian dengan prosedur darurat mengingat kondisi medan yang sulit.
“Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Kasubsie Operasi SAR Timika, Charles Y. Batlajery dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis siang.
Baca juga: Helikopter yang Jatuh di Mimika Memuat 4 Orang
Satu jam sebelumnya, pada pukul 10.21 WIB, dua korban lainnya telah lebih dulu ditemukan, yakni Eko Puja selaku Pilot in Command, dan Sudiarman yang bertugas sebagai Helicopter Landing Officer. Keduanya juga ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
“Dengan demikian, total empat korban dari insiden jatuhnya helikopter PK-IWS telah berhasil ditemukan dan dievakuasi,” lanjut Charles.
Baca juga: Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Distrik Jila Mimika
Charles menambahkan, semua korban akan segera dibawa ke Timika untuk proses identifikasi lebih lanjut dan penyerahan kepada pihak keluarga.
"Kita upayakan seluruh jenazah dievakuasi ke Timika pada hari ini juga," tegasnya.
Menurutnya, proses pencarian dan evakuasi tidak berlangsung mudah. Lokasi jatuhnya helikopter berada di wilayah Jila yang dikenal memiliki medan berat, cuaca tidak menentu, serta akses yang terbatas. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat.
Sebelumnya diberitakan, helikopter PK-IWS milik PT Intan Angkasa dilaporkan hilang kontak dalam perjalanan menuju wilayah pedalaman Papua.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan udara yang terjadi di wilayah Papua, yang dikenal memiliki tantangan geografis ekstrem dan kondisi cuaca yang sering berubah drastis.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini