JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, belum ditemukan.
Para pekerja itu terjebak usai terjadi longsor material pada Senin (8/9/2025) pukul 22.00 WIT.
Ia menuturkan, tim evakuasi sudah menggali dua terowongan baru untuk mencapai titik lokasi para pekerja. Namun, ketika sudah berhasil ke titik tersebut, para pekerja sudah tidak ditemukan di sana.
"Jadi 2 terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal, di tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi," ujar Yuliot ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Baca juga: PT Freeport Indonesia Ungkap Kronologi 7 Pekerja Terjebak Longsor di Tambang Bawah Tanah
Dia menjelaskan, sesaat setelah longsor terjadi, tujuh pekerja yang terjebak masih bisa berkomunikasi dengan tim Freeport di lapangan menggunakan handy talkie (HT).
Hasil darii komunikasi tersebut ditemukan titik lokasi awal para pekerja yang terjebak, sehingga diestimasikan tim evakuasi bisa mencapai titik tersebut dalam kurun waktu 30 jam.
"Kalau yang 30 jam itu sudah sampai di titik lokasi (dengan) tambahan terowongan baru, tapi ini yang terjebak itu belum ditemukan," ucapnya.
Di sisi lain, komunikasi saat ini terputus antara tim Freeport dengan pekerja yang terjebak. Kemungkinan, kata Yuliot, HT yang menjadi sarana komunikasi tersebut sudah tidak berfungsi lagi karena habis baterai.
Menurutnya, kondisi tambang terdiri dari banyak terowongan yang berliku-liku, sehingga pencarian terus dilakukan untuk menemukan lokasi terkini para pekerja yang terjebak.
"Jadi komunikasi ini mungkin habis baterai atau apa, ini sudah putus komunikasi. Tapi tim di lapangan itu berusaha untuk melihat arahnya ke terowongan mana," kata dia.
Baca juga: 7 Pekerja Terjebak di Tambang Bawah Tanah Grasberg, Freeport: Seluruhnya Aman
Dalam upaya evakuasi ini, tim Kementerian ESDM pun turut terlibat di lapangan. Yuliot memastikan upaya penyelamatan terus dilakukan agar para pekerja yang terjebak bis segera ditemukan.
"Karena kondisinya agak berbeda dari perkiraan awal, ini diusahakan secepatnya," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini