Ada 210 Ton Sampah Banjir Bali, Menteri LH Izinkan Buang ke TPA Suwung

2 hours ago 1

DENPASAR, KOMPAS.com – Gubernur Bali, I Wayan Koster, meminta agar mobil-mobil yang terjebak air di basement Pasar Badung, Denpasar, segera diderek.

Dengan begitu, dapat lebih mempermudah proses pembersihan sampah.

Diperkirakan, masih ada 210 ton sampah yang harus dibersihkan setelah Bali dilanda banjir pada Rabu (10/9/2025) lalu.

Menurut Koster, yang paling mendesak saat ini yaitu membersihkan puing-puing sampah, membantu korban terdampak, dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.

“Ini kita fokus bersih-bersih dulu,” kata Koster, Minggu (14/9/2025).

Baca juga: Joao Ferrari Bawa Bali United Lebih Dekat dengan Suporter Korban Banjir

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, sampah yang terkumpul akan dibawa ke TPA Suwung karena merupakan sampah spesifik akibat dari bencana banjir.

“Jadi harus diberlakukan secara darurat sehingga semua sampah selama paling lama satu bulan itu semua diangkut ke Suwung untuk dilakukan penanganan di sana," kata dia. 

"Mungkin perlu beberapa hari untuk menyelesaikan sampah yang tersisa di sungai-sungai dan drainase yang menyumbat air,” ucap Hanif Faisol Nurofiq.

Ia menilai, keadaan alam Bali saat ini tidak mampu menahan curah hujan yang cukup tinggi.

Karenanya, perlu upaya-upaya untuk mengembalikan kemampuan alam Bali, khususnya dalam menghadapi perubahan iklim yang cukup dramatis.

Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, sampah akibat banjir di Bali terdiri dari potongan kayu dan pohon tumbang, sampah organik, serta sampah anorganik seperti beton, lumpur, plastik, logam, kain, kaca, dan karet.

Baca juga: Timbulan Sampah Banjir di Bali Capai 154 Ton, Didominasi Plastik

Ditemukan juga limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang berasal dari barang hanyut maupun bangunan yang roboh.

Sementara itu, selain merusak jalan, jembatan, serta puluhan rumah warga, berdasarkan data pemerintah daerah, banjir bandang di Bali menelan 17 korban jiwa.

Masing-masing 11 orang di Kota Denpasar, tiga orang di Kabupaten Gianyar, dua orang di Kabupaten Jembrana, dan satu orang di Kabupaten Badung.

Banjir ini disebut dipicu oleh hujan lebat ekstrem yang berasal dari fenomena gelombang ekuatorial Rossby sejak awal pekan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |