AHY: Kami Harus Mengatasi Kemacetan

3 hours ago 2

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, kemacetan kota harus diatasi.  

Menurutnya, pengalaman macet di sebuah kota akan menimbulkan impresi buruk dan selalu membekas bagi siapa pun. 

"Selalu (kalau) kita berkunjung ke negara manapun, begitu kita mendarat, impresi kita kalau kota itu macet, langsung membekas," katanya.

"Kami harus mengatasi kemacetan, jangan semakin memburuk," ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam Peluncuran Dokumen Kebijakan Perkotaan Nasional (KPN) 2025, Senin (25/9/2025), AHY mengungkapkan bahwa kota padat penduduk harus dilayani dengan transportasi publik yang terjangkau dan hijau.

Baca juga: Kota Memanas, Yang Miskin Jadi Korban, Kita Butuh Heat Action Plan

Sektor transportasi merupakan kontributor terbesar polusi udara. Langkah elektrifikasi, kata dia, menjadi bagian dari visi besar menuju 2045. Net zero emission (NZE) 2060 hanya akan menjadi mimpi jika tidak ada tindakan nyata.

Ia menilai, rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2034 yang mengharuskan komposisi energi baru terbarukan sebesar 60 persen perlu diwujudkan.

"Tentunya, kami ingin menguatkan semangat infrastruktur yang semakin berketahanan terhadap berbagai dampak bencana alam maupun perubahan iklim," tutur AHY.

Selain itu, banjir dan penurunan permukaan air tanah juga menjadi permasalahan saat ini yang menuntut perhatian. Apalagi, penurunan permukaan air tanah di Jakarta sudah 10-15 cm setiap tahunnya, yang mengakibatkan bencana di berbagai tempat.

Maka, kata dia, pembentukan Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa menjadi krusial. Badan tersebut dirancang pertahanan pantai dan laut, yang melindungi masyarakat di pesisir utara Jawa, kawasan industri strategis, serta kawasan ekonomi khusus.

"Saya ulangi, Pantai Utara Jawa dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur ini harus kita lindungi," ucapnya.

Baca juga: Krisis Iklim Picu Gangguan Tikus di Kota-Kota Besar Dunia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |