KOMPAS.com – Amazon resmi masuk ke bisnis robotaxi atau taksi otonom (tanpa pengemudi) di Amerika Serikat. Amazon masuk ke pasar ini lewat anak perusahaannya, Zoox.
Layanan robotaxi ini pertama kali hadir di Las Vegas pada Rabu (10/9/2025). Bagi Amazon, hal ini menjadi langkah penting untuk bersaing dengan Waymo, layanan serupa milik Google.
Pada tahap awal, Zoox menyediakan perjalanan gratis di beberapa lokasi populer di Las Vegas Strip, seperti Resorts World, Luxor Hotel & Casino, dan New York-New York Hotel & Casino.
Dalam beberapa bulan ke depan, rute layanan akan diperluas sebelum mulai mengenakan tarif setelah mendapat izin resmi.
Mobil Zoox sendiri tampil dengan desain futuristis. Tidak ada setir atau pedal, bentuknya mirip kapsul dengan empat kursi yang saling berhadapan.
Kendaraan listrik ini bisa bergerak maju maupun mundur tanpa harus berputar arah, serta mampu beroperasi hingga 16 jam dengan sekali isi daya.
CEO Zoox, Aicha Evans, menegaskan bahwa kendaraan ini dirancang dari awal, bukan hasil modifikasi dari mobil biasa.
"Mobil ini bukan hasil modifikasi. Zoox dibangun dari awal untuk penggunanya," kata Evans.
Baca juga: Mengira Akan Diculik, Penumpang Taksi Online Tembak Pengemudi
Jeniece Pettitt Hadirnya Zoox tambah persaingan panas di pasar robotaxi
Tambah persaingan di pasar robotaxi
Masuknya Amazon lewat Zoox membuat persaingan di industri robotaxi semakin ketat.
Waymo yang merupakan anak perusahaan dari Google, sudah lebih dulu mengoperasikan layanan komersial robotaxi sejak 2020. Pada tahun ini, Waymo mengeklaim telah menyelesaikan lebih dari 10 juta perjalanan berbayar di lima kota besar AS.
Tesla juga ikut masuk dengan mulai menguji robotaxi di Austin, Texas. Namun, setiap mobilnya masih ditemani pengawas manusia.
Dengan Zoox, Amazon berusaha menantang dominasi Waymo sekaligus menawarkan pilihan baru di pasar yang diprediksi akan sangat besar di masa depan.
Meski begitu, layanan tanpa sopir masih menghadapi masalah keselamatan. Pada April lalu, sebuah robotaxi Zoox yang kosong sempat mengalami tabrakan ringan dengan mobil lain di Las Vegas.
Setelah kejadian itu, perusahaan melakukan recall ratusan kendaraan untuk memperbarui perangkat lunaknya, dirangkum KompasTekno dari CNBC, Sabtu (13/9/2025).
“Kami dengan senang hati mengakui bahwa kami tidak sempurna, jadi kapan pun kami menemukan peluang untuk meningkatkan perangkat lunak kami, kami memanfaatkannya,” kata Jesse Levinson, CTO dan salah satu pendiri Zoox.
Baca juga: Intel Caplok Startup Transportasi Moovit untuk Bikin Taksi Robot
Masalah keselamatan juga pernah menimpa Cruise, robotaxi milik General Motors, yang bahkan harus menghentikan layanan setelah serangkaian kecelakaan di San Francisco.
Untuk bisa bersaing, Zoox membangun fasilitas produksi baru di Hayward, California, yang ditargetkan mampu membuat hingga 10.000 kendaraan per tahun saat beroperasi penuh.
Namun, menurut Sam Abuelsamid, Vice President of Market Research di Telemetry, bisnis robotaxi masih butuh waktu lama untuk benar-benar menghasilkan keuntungan.
“Kemungkinan besar baru akan terjadi setidaknya pada tahun 2030, atau mungkin lebih lama lagi, sebelum bisnis-bisnis ini benar-benar menguntungkan,” kata Sam.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini