Anak yang Terlibat Penjarahan Rumah Mertua Uya Kuya Dititipkan ke Panti Sosial

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan, seorang anak yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah mertua anggota DPR RI nonaktif, Surya Utama atau Uya Kuya, kini dititipkan ke panti sosial.

"Anak yang ikut aksi penjarahan di rumah Uya Kuya berumur 16 tahun siswa SMP, sudah dibawa ke Sentra Handayani, Cipayung Jaktim milik Kemensos, itu dibawa 6 September 2025," ucap Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).

Kawiyan menjelaskan, penitipan anak berhadapan dengan hukum (ABH) ke panti sosial dilakukan untuk memastikan haknya terpenuhi meski sedang menjalani proses hukum.

Baca juga: 3 Penjarah Televisi dari Rumah Mertua Uya Kuya Ditangkap

"KPAI dan Polres Jakarta Timur sepakat untuk memperlakukan ABH itu dengan prinsip demi kepentingan terbaik anak sesuai denga Hak Anak, UU Perlindungan Anak, dan UU sistem peradilan pidana anak," jelasnya.

"Kalaupun ditahan tidak boleh disatukan dengan tahanan dewasa dan hak mereka seperti pendidikan, kesehatan, istirahat dan bertemu orangtua harus dipenuhi," ungkapnya.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap seorang anak bawah umur yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah mertua anggota DPR RI nonaktif, Surya Utama atau Uya Kuya, di Pondok Bambu, Duren Sawit.

Baca juga: 15 Penjarah Rumah Mertua Uya Kuya Ditangkap, Termasuk Anak yang Bawa Kucing

"Hingga saat ini kita sudah mengamankan 15 orang terkait penjarahan rumah Uya Kuya, salah satunya masih di bawah umur," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky.

Anak berhadapan dengan hukum (ABH) tersebut membawa kucing dan sofa dari rumah mertua Uya Kuya saat penjarahan terjadi.

"Anak itu kedapatan membawa kucing dan sofa," ucap Dicky.

Kucing tersebut kini dititipkan ke Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) untuk perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Polisi Panggil Sherina Munaf untuk Klarifikasi Soal Kucing Uya Kuya

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini