JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil meminta Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung komisi reformasi Polri yang akan segera dibentuk.
Menurut politikus PKS ini, langkah tersebut penting dilakukan agar reformasi kepolisian berjalan efektif dan sesuai harapan masyarakat.
“Saran saya Presiden Prabowo agar langsung memimpin reformasi kepolisian,” ujar Nasir saat dihubungi, Kamis (12/9/2025).
Baca juga: GNB Sebut Prabowo Akan Bentuk Komisi Reformasi Polri
Nasir menilai, reformasi Polri sejatinya sudah berlangsung sejak era Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto hingga Kapolri saat ini, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Namun, dia mengakui masih ada perilaku anggota di tubuh kepolisian yang belum sesuai dengan ekspektasi publik.
“Bahwa masih ada perilaku yang belum sesuai dengan harapan masyarakat, tentu bisa kita pahami,” kata Nasir.
Baca juga: Kompolnas Dorong Reformasi Polri Berbasis Humanis Usai Demonstrasi Agustus 2025
Lebih lanjut, Nasir menjelaskan bahwa setiap lima tahun Polri menyusun rencana strategis (renstra), dan setiap tahun membuat rencana kerja.
Oleh karena itu, Presiden bersama jajaran pemerintah perlu ikut mengevaluasi sekaligus memfasilitasi agar rencana tersebut benar-benar tercapai.
“Presiden dan pembantu bisa membantu kepolisian dengan cara mengevaluasi dan memfasilitasi agar rencana strategis itu bisa dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Indonesia,” jelas Nasir.
Baca juga: Mahasiswa Desak Pemerintah Reformasi Polri dan Tegakkan Supremasi Sipil
Nasir juga menegaskan bahwa DPR akan mengawasi jalannya reformasi kepolisian tersebut.
Prabowo akan bentuk Komisi Reformasi Polri
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan akan membentuk komisi untuk mengevaluasi dan mereformasi Kepolisian RI.
Rencana itu disampaikan usai pertemuan Presiden dengan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025) malam.
Anggota GNB Pendeta Gomar Gultom mengatakan, gagasan pembentukan komisi reformasi Polri merupakan aspirasi masyarakat yang disambut positif oleh Presiden.
“Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian, yang disambut juga oleh Pak Presiden, (yang) akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian,” ujar Gomar.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menambahkan, aspirasi yang disampaikan GNB sejalan dengan konsep yang sudah lebih dulu dirumuskan Presiden Prabowo.
“Ini gayung bersambut ya, apa yang ada dalam (Gerakan) Nurani Bangsa itu juga dalam nurani saya, kata Bapak Presiden. Jadi, harapan-harapan yang diminta oleh teman-teman itu juga malah sudah dalam konsepnya Bapak Presiden,” ujar Nasaruddin.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini