ANZ Didenda Rp 2,62 Triliun, Terbesar dalam Sejarah Regulator Australia

KOMPAS.com-ANZ Group setuju membayar denda sebesar 240 juta dolar Australia (AUD) atau setara Rp2,62 triliun.

Ini menjadi denda terbesar yang pernah dijatuhkan regulator korporasi Australia kepada satu entitas.

Sanksi ini dijatuhkan karena kegagalan sistemik, mulai dari praktik “tidak adil” dalam perdagangan obligasi pemerintah hingga mengenakan biaya kepada nasabah yang sudah meninggal.

“Berulang kali ANZ mengkhianati kepercayaan masyarakat Australia,” kata Ketua Australian Securities and Investments Commission (ASIC), Joe Longo.

Baca juga: ANZ Bakal Hengkang dari Bank Panin, ini Kata Manajemen

Denda besar ini datang di tengah langkah restrukturisasi ANZ. Pekan lalu, bank terbesar keempat di Australia itu mengumumkan pemutusan 3.500 karyawan, seiring upaya CEO baru Nuno Matos meningkatkan keuntungan.

Ketua ANZ Paul O’Sullivan mengakui kesalahan itu merusak kepercayaan publik.

“Dalam mencapai kesepakatan ini, kami mengakui bahwa kami telah mengecewakan pelanggan kami dan saya meminta maaf tanpa syarat,” ujarnya.

Saham ANZ sempat turun 1 persen saat pembukaan perdagangan, lalu pulih sebagian menjadi turun 0,35 persen pada pukul 01.28 GMT.

Baca juga: Bank Jatim (BJTM) Bakal Terbitkan Obligasi, Nilai Maksimal Rp 2 Triliun

Pelanggaran di Perdagangan Obligasi

Sejak 2016, ASIC sudah mengajukan 11 gugatan administratif terhadap ANZ, dengan total denda lebih dari 310 juta AUD atau Rp3,38 triliun. Dalam setiap kasus, ANZ selalu mengakui tuduhan yang diajukan regulator.

Kasus terbaru ini menyelesaikan lima penyelidikan terpisah di divisi Pasar Australia dan Ritel ANZ.

Salah satu pelanggaran utama terkait penerbitan obligasi pemerintah senilai 14 miliar AUD atau Rp152,95 triliun pada 19 April 2023.

Alih-alih melakukan perdagangan bertahap untuk mengurangi risiko pasar, ANZ justru melepas volume besar obligasi berjangka 10 tahun saat penetapan harga.

Langkah ini menekan harga obligasi dan membantu penerbitan utang oleh Kantor Manajemen Keuangan Australia.