Bahaya Mobil Matik Terlalu Lama Diam di Garasi, Ini Risikonya

3 hours ago 2

SOLO, KOMPAS.com - Kebiasaan membiarkan mobil matik terlalu lama terparkir di garasi tanpa digunakan bukan hanya membuat performanya menurun, tetapi juga dapat mempercepat kerusakan pada beberapa komponen vital.

Saat mobil jarang dijalankan, sirkulasi oli transmisi otomatis menjadi tidak optimal sehingga pelumasan di dalam sistem berkurang.

Rivey, dari bengkel spesialis mobil matik, Automatic 88 di Raden Inten, mengatakan, sering terjadi masalah pada mobil matik premium karena mobil jarang dipakai.

Baca juga: Hasil Klasemen Usai Sprint Race MotoGP San Marino: Marquez Tetap di Puncak

"Kadang mobil premium mewah rusaknya bukan karena rusak sering dipakai tapi justru karena kurang dipakai," ucap Rivey kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Hati-hati membeli mobil matik bekas, pastikan transmisinya prima. Ilustrasi mobil matik parkir.Kompas.com/Erwin Setiawan Hati-hati membeli mobil matik bekas, pastikan transmisinya prima. Ilustrasi mobil matik parkir.

"Olinya mengendap. Saat dia dipakai, mungkin ada sesuatu (sistem) di dalam yang tidak merespon dengan baik. Dianjurkan sering dipakai. Jangan hanya dipanasin karena yang gerak cuma mesin tapi juga dijalankan," lanjutnya.

Ia juga mengatakan, salah satu kesalahan yang sering dilakukan pemiliknya adalah mengganti oli matik dengan patokan kilometer alias jarak.

"Pola pikir kita untuk menjaga matik tetap awet ialah pertama pemakaian. Kemudian oli filter itu penting, kedua jangan terkecoh kilometer," katanya.

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP San Marino 2025: Bezzecchi Juara, Marc Marquez Crash

Rivey menjelaskan, kalau hanya melihat kilometer, oli bisa memuai karena panas, bisa bocor, dan bisa berubah wujud. Sehingga disarankan mobil matik perlu sering dijalankan.

Sementara, Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, jika ingin mobil matik awet maka bisa mengganti oli lebih cepat dari buku petunjuk.

“Ganti oli dipercepat dari buku petunjuk perawatan mobil, paling aman ganti tiap 20.000 kilometer dan filternya ganti tiap 40.000 kilometer,” kata Iwan.

Dengan mengganti oli lebih cepat, akan membantu menghilangkan kotoran dan partikel yang menimbun dalam transmisi, kalau dibiarkan bisa mengganggu kerja komponen.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |