JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Heru Sutmantoro, menyampaikan anak gajah sumatera bernama Kalistha Lestari atau Tari tewas karena terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEH). Ini merupakan jenis virus herpes yang khusus menyerang gajah, terutama anak gajah.
"Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Tari terserang virus EEHV pada organ hati," ujar Heru saat dihubungi, Selasa (16/9/2025).
Menurut uji laboratorium, organ lainnya yakni jantung, ginjal, paru, dan usus Tari dinyatakan negatif EEHV. Virus ini dikenal berbahaya karena perkembangannya sangat cepat, mematikan, dan sulit ditangani.
Baca juga: Atasi Konflik Satwa-Manusia, Koridor Gajah Aceh Bakal Direplikasi di Lampung
Heru menyampaikan, langkah pencegahan penularan virus tersebut kepada gajah binaan lainnya di Taman Nasional Tesso Nilo ialah dengan sterilisasi dan disinfeksi Camp Elephant Flying Squad pasca ditemukannya virus EEHV.
"Langkah berikutnya dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian biosecurity dan manajemen lingkungan Camp Elephant Flying Squad serta pemantauan kesehatan rutin melalui peningkatkan nutrisi dan vitamin untuk meningkatan imunitas pada gajah binaan," tutur dia.
Tari ditemukan tak bernyawa di Camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga Balai, Rabu, (10/9/2025) pukul 08.00 WIB. Pada 9 September 2025, Tari masih menunjukkan kondisi sehat.
"Pagi hari sekitar pukul 07.43 WIB, Tari tampak aktif, bermain seperti biasa, dengan nafsu makan normal, feses baik serta tanpa tanda kelemasan," tulis Balai TNTN dalam laman Instagram-nya, Rabu.
Intensitas menyusui dilaporkan sedikit berkurang. Saat sore hari sekitar pukul 17.00 WIB Tari tampak stabil tanpa menunjukkan gejala sakit apa pun.
"Namun, pada Rabu, 10 September 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, mahout yang bertugas mendapati Tari dalam keadaan berbaring tanpa gerakan dan segera dinyatakan mati," papar Balai TNTN.
Mahout atau pawang gajah kemudian menghubungi dokter hewan untuk memeriksa fisik anak gajah tersebut. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada luka tau trauma pada tubuh, tetapi perut terlihat sedikit menggembung.
Baca juga: Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kawasan HPL Aceh Timur
Untuk memastikan penyebab kematian, dokter melakukan tindakan nekropsi yakni bedah bangkai lalu mengambil sampel organ untuk pemeriksaan laboratorium.
Adapun gajah Tari berjenis kelamin betina lahir pada tanggal 31 Agustus 2023. Usianya saat ini baru 2 tahun 10 Hari. Gajah Tari merupakan hasil perkawinan dari induk bernama Lisa dengan gajah liar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.