DENPASAR, KOMPAS.com - Pemerintah pusat telah menyiapkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk menangani dampak banjir yang melanda enam kabupaten dan kota di Provinsi Bali.
Bantuan tersebut akan disalurkan dalam bentuk logistik, termasuk matras, selimut, sembako, dan peralatan lainnya.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Rabu (10/9/2025).
"Tahap awal tadi itu kalau diuangkan Rp 1 miliar lebih ditambah genset, pompa, sekitar Rp 5 miliar. Yang kita bawa baru selimut, sembako, matras, tapi baru begitu nyampe, oh genset butuh, pompa butuh," ujar Suharyanto.
Baca juga: Dampak Banjir Bali, Kepala BNPB Sebut 474 Unit Kios dan Ruko Rusak
Ia menambahkan bahwa kemungkinan dana tersebut akan bertambah tergantung pada kebutuhan warga yang terdampak.
Sebagian dana juga akan dialokasikan untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali akan mengawasi penyaluran dana tersebut agar tidak terjadi penyalahgunaan.
"Besok ke tempat pengungsi mungkin butuh lagi ini bajunya lama gak ganti ini jadi basah, ya berarti butuh baju, oh pakaian dalamnya butuh pakaian dalam, ini banyak perempuan, kan perempuan harus ada pakaian khusus ada pembalut, gitu berkembang (dana)," ungkap Suharyanto.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah pengungsi akibat bencana ini paling banyak berasal dari empat kabupaten dan kota, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Gianyar.
Baca juga: Penampakan Mobil dan Motor Dinas yang Terendam di Basement Sejumlah Gedung di Pemkab Badung Bali
Ia mengaku telah menerima perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk segera memenuhi kebutuhan para pengungsi dan memaksimalkan pencarian terhadap korban yang hilang.
"Kehadiran kami atas perintah Pak Presiden Prabowo tadi siang langsung beliau memerintahkan saya dan pejabat terkait untuk secepat mungkin, yang masih hilang betul-betul ditemukan."
"Kedua, yang terdampak masyarakat kebutuhan dasarnya jangan sampai berkurang, kemudian masyarakat terdampak ini semaksimal mungkin dibantu pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Bali melaporkan bahwa total korban jiwa akibat bencana banjir di beberapa wilayah Bali, pada Rabu (10/9/2025), berjumlah sembilan orang.
Enam korban lainnya dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Rincian korban meninggal dunia di Kota Denpasar mencakup Nadira (48), Ni Wayan Lenyod (perempuan), Rio Saputra (20), dan satu perempuan yang identitasnya belum diketahui.
Baca juga: Mobil Pasutri Terseret Banjir Bali Saat Antar Dagangan, Sang Istri Tewas
Di Kabupaten Gianyar terdapat Ni Made Latif (70) dan Ni Made Rupet (87), sedangkan di Kabupaten Jembrana ada Komang Oka Sudiastawa (34) dan Nita Ulam (23).
Di Kabupaten Badung, seorang perempuan bernama Endang Cafyaning Ayu (42) juga menjadi korban.
Identitas enam korban yang hilang terdiri dari Made Suwitri (43), Tasnim (54), Maimunah, Ni Ketut Merta, dan Ni Nyoman Rai, yang semuanya berjenis kelamin perempuan.
Satu korban lainnya adalah Farwa Husein (32), seorang laki-laki.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini