JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir melanda Kota dan Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat, yang diduga karena curah hujan tinggi.
Berdasarkan laporan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), curah hujan tinggi mengguyur Sorong sejak Minggu (14/09/2025) dengan intensitas lebih dari 150 milimeter per hari.
Curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama disertai adanya pasang surut air laut menyebabkan meningkatknya aliran air, debit serta volume air pada lima sungai yaitu, Sungai Klagison, Klasaman, Mariat, Klamalu, dan Makbusun.
Baca juga: Ini Biang Kerok Banjir di Bali
Kemudian, air meluap serta menggenangi permukiman warga dan akses jalan di beberapa wilayah Sorong dengan ketinggi genangan mencapai 20-80 sentimeter.
Banjir tersebut mengakibatkan sebanyak 54 rumah penduduk di Kota Sorong dan 1400 rumah di Kabupaten Sorong, serta fasilitas umum dan pemerintahan, perkantoran, rumah ibadah, dan jalan akses terendam.
"Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Sorong," kata Menteri PU, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (16/09/2025).
Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat telah melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, serta Pemerintah Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota/Kabupaten Sorong untuk melakukan monitoring kondisi terkini.
Selain itu, Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan BWS Papua Barat telah melakukan pengecekan ke lokasi bencana untuk mendata infrastruktur yang berpotensi terdampak bencana dan menyusun program prioritas penanganan darurat.
Baca juga: Alih Fungsi Lahan Disebut Penyebab Utama Banjir di Bali
Sebagai penanganan, Kementerian PU dengan mengerahkan mobile pump, pompa alkon, bahan banjiran, alat berat untuk membuka drainase yang tersumbat, dan membuka tiga penampungan bagi warga yang terdampak.
Berdasarkan hasil pantauan BWS Papua Barat pada Senin (15/09/2025), genangan air dipermukaan warga berangsur-angsur surut dan debit air sudah normal sehingga jalan nasional sudah aman untuk dilalui.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini