JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mendapatkan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 55 triliun dari pemerintah.
Dana pemerintah ini akan disalurkan untuk mendukung sektor perkebunan hingga UMKM.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini mengatakan, tambahan likuiditas tersebut memberi ruang lebih besar bagi perseroan untuk menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas yang mendukung agenda pembangunan nasional.
Baca juga: Rupiah Melemah Imbas Pasar Cermati Kucuran Rp 200 T ke Perbankan
SHUTTERSTOCK/JUICY FOTO Ilustrasi kredit, kredit perbankan. Perbankan lebih berhati-hati menyalurkan kredit di tengah daya beli yang belum pulih.
Bank Mandiri bakal menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor strategis seperti perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan energi terbarukan.
Selain itu, disalurkan untuk pembiayaan infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, kawasan industri, serta UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Adapun hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 960,2 triliun ke sektor riil berorientasi ekspor dan padat karya, atau 71,88 persen dari total portofolio.
Baca juga: Menkeu Purbaya Pastikan Penempatan Dana Rp 200 T di Perbankan Tidak Kerek Inflasi
Menurut Novita, seluruh pembiayaan tersebut akan tetap dijalankan Mandiri dengan prinsip kehati-hatian dan pelaporan transparan sesuai regulasi.
“Dengan dukungan Rp 55 triliun ini, kami optimistis dapat memperkuat fungsi intermediasi, memperbesar kapasitas pembiayaan, serta meningkatkan kontribusi terhadap proyek-proyek strategis nasional,” pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini