BBPOM Bandung Temukan 46 Produk Obat Bahan Alam yang Mengandung Kimia

2 days ago 5

BANDUNG, KOMPAS.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung saat ini tengah berupaya mengurangi peredaran obat bahan alam (OBA) yang mengandung bahan kimia obat (BKO) di pasaran.

Kepala BBPOM Bandung, I Made Bagus Gerametta mengungkapkan, sepanjang tahun 2024, berdasarkan intensifikasi pengawasan peredaran OBA di toko-toko herbal, pihaknya menemukan sejumlah produk yang mengandung BKO dengan nilai ekonomi tinggi.

Temuan ini didapat dari hasil pengawasan dan penarikan secara intensif yang dilakukan BBPOM Bandung.

"Pada semester I tahun 2025, hasil sampling dan pengujian kami menemukan 46 produk OBA BKO beredar di fasilitas distribusi. Bahkan, terdapat keterulangan temuan terhadap produk yang sebelumnya sudah diumumkan dalam Public Warning BPOM," kata I Made di Kantor BBPOM Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (12/9/2025).

Baca juga: Sasar Pelajar, Pengedar Obat Keras Berbahaya di Banyuwangi Pakai Modus Vitamin Ternak

Lebih lanjut, I Made menjelaskan, banyaknya peredaran OBA yang ditambahkan dengan BKO masih menjadi masalah serius.

Hal ini berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat dan dapat merusak kepercayaan terhadap industri obat bahan alam.

Sebagai langkah pencegahan, BBPOM mengadakan bimbingan teknis untuk meningkatkan literasi dan penguatan pengawasan.

I Made menekankan pentingnya komitmen bersama untuk memastikan distribusi obat bahan alam dilakukan sesuai ketentuan, aman, bermutu, dan bermanfaat.

"Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman regulasi, tetapi juga untuk membangun sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, media, asosiasi, dan tentu saja para pelaku usaha," jelasnya.

Baca juga: Driver Ojol Gadungan Ambil Ponsel Mahasiswi, Ngaku untuk Beli Obat Lambung

Dengan literasi yang kuat serta komitmen yang nyata, lanjut I Made, diharapkan peredaran obat bahan alam tidak lagi tercemar oleh produk yang mengandung BKO.

"Saya berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjukkan komitmen dalam menjaga mutu dan keamanan produk yang didistribusikan," tuturnya.

I Made menambahkan bahwa Indonesia dianugerahi kekayaan hayati yang melimpah untuk dijadikan produk obat dari bahan alam, yang telah menjadi bagian dari tradisi dan kebanggaan bangsa.

Namun, dalam pengawasan yang dilakukan, pihaknya masih menghadapi tantangan besar.

"Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mari kita wujudkan pengawasan obat dan makanan yang semakin efektif demi melindungi kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing obat bahan alam Indonesia di pasar nasional maupun internasional," tandasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |