BEM Nusantara Demo di Sekitar Monas, Bawa Figur Pocong Bertuliskan Matinya Demokrasi

1 hour ago 2

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Wilayah DKI Jakarta menggelar demo di sekitar Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

Dalam aksi bertema “Tuntaskan Reformasi, Merdeka 100%”, para mahasiswa menyuarakan lima tuntutan besar, yaitu reformasi partai politik, institusi TNI dan Polri, sistem hukum, pemberantasan korupsi, serta perbaikan pendidikan nasional.

Berdasarkan pemantauan Kompas.com di lokasi, massa aksi datang dengan mengenakan jas almamater dan membawa sejumlah atribut seperti spanduk dan bendera.

Baca juga: 5.999 Personel Dikerahkan Jaga Demo 15 September 2025 di Jakarta

Spanduk bertuliskan “#TuntaskanReformasi” dan “#Merdeka100%” terbentang di barikade besi yang dipasang aparat kepolisian untuk mengamankan lokasi.

Tak hanya itu, massa juga membawa simbol unik berupa pocong berbalut kain putih bertuliskan “Matinya Demokrasi”, sebagai bentuk kritik terhadap situasi politik dan demokrasi yang dinilai semakin menjauh dari semangat reformasi.

Aparat kepolisian dan TNI juga terlihat bersiaga di lokasi. Barikade besi dipasang di beberapa titik, termasuk di ruas Jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Bundaran Indosat dan Jalan M.H. Thamrin.

Sementara itu, akses menuju Jalan M.H. Thamrin tetap dibuka sehingga kendaraan umum seperti TransJakarta dan kendaraan pribadi masih dapat melintas.

Aksi ini dipimpin langsung oleh Koordinator Daerah BEM Nusantara Wilayah DKI Jakarta, Pier A.L.Lailossa, dari atas mobil komando.

Baca juga: Pemerintah Hormati Tim Independen LNHAM Pencari Fakta Demo Agustus 2025

Dalam orasinya, Pier menegaskan bahwa semangat aksi ini berakar dari perjuangan rakyat Indonesia sejak masa awal reformasi.

“Hari ini kami hadir bukan untuk menolak, tapi untuk mengingatkan. Pemerintah harus berpihak kepada rakyat, bukan kepada elite politik semata. Reformasi belum selesai,” ujar Pier dalam orasinya.

Ia juga menyoroti peran partai politik yang dianggap lebih mementingkan kekuatan modal dan popularitas ketimbang kualitas dan integritas.

Menurutnya, hal ini telah merusak esensi demokrasi dan membuat rakyat kehilangan kepercayaan pada wakilnya.

Baca juga: Massa Gerakan Rakyat untuk Damai Demo di Monas, Ini Lima Tuntutannya

Hingga pukul 16.00 WIB, massa masih menyampaikan orasi di lokasi aksi, sementara polisi juga masih mengamankan jalannya aksi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |