Benarkah Anak Kedua Lebih Sering Bermasalah? Ini Penjelasan Psikolog

2 hours ago 2

KOMPAS.com - Lini masa Instagram diramaikan dengan pembahasan mengenai perilaku anak kedua.

Unggahan oleh akun @factupda*** pada Senin (15/9/2025) menyebutkan bahwa urutan kelahiran sangat berpengaruh terhadap perilaku, terutama anak kedua.

Bahkan dalam keterangannya disebutkan bahwa anak kedua memiliki kemungkinan 25-40 persen lebih besar untuk mendapat masalah di sekolah dan bahkan berurusan dengan hukum.

Studi ungkap anak kedua cenderung jadi biang kerok terbesar dalam keluarga,” tulis keterangan unggahan tersebut.

Baca juga: Para Orangtua di Inggris Ramai-ramai Wariskan Harta Lebih Cepat ke Anak, Ada Apa?

Unggahan tersebut kemudian menuai pro dan kontra warganet. 

"Diucapkan oleh anak sulung," tulis pengguna akun @nav*** yang tidak sepakat dengan pernyataan tersebut.

"Dan yang termuda adalah yang paling dewasa," cuit @lumibelle***.

"Sebagai anak kedua saya setuju," kata @irfans***.

Lantas, benarkah anak kedua lebih sering bermasalah?

Baca juga: Sosok Tyler Robinson, Tersangka Penembakan Charlie Kirk yang Dikenal sebagai Anak Baik dan Berprestasi

Urutan kelahiran dan dinamika anak kedua

Psikolog dari Ibunda.id, Danti Wulan Manunggal, menegaskan bahwa urutan kelahiran memang sering dikaitkan dengan perilaku anak, namun hal itu bukan satu-satunya penentu.

Danti membenarkan bahwa anak kedua punya lebih besar kemungkinan bermasalah di sekolah dan berurusan hukum, hal itu tak lepas dari karakter anak kedua.

Meski begitu, Danti menjelaskan ada banyak faktor yang membentuk karakter seorang anak.

“Perlu diingat, karakter anak dibentuk oleh banyak faktor, bukan hanya urutan lahirnya. Jadi tidak bisa digeneralisasi bahwa semua anak kedua pasti memiliki perilaku tertentu,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (15/9/2025).

Baca juga: Perancis Akan Larang Anak di Bawah 15 Tahun Gunakan Medsos akibat Pengaruh Jelek TikTok

Anak kedua atau sering disebut anak tengah, menurut Danti, kerap merasa perlu menemukan identitas yang berbeda dari kakaknya.

Mereka bisa saja bersaing untuk mendapatkan perhatian, atau sebaliknya, tumbuh lebih fleksibel karena terbiasa berbagi peran dalam keluarga.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |