PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kasus kematian akibat campak bertambah 1 balita di Pamekasan, Jawa Timur Senin (16/9/2025).
Satu balita dari Batumarmar meninggal di RSUD Smart Pamekasan pada Sabtu (13/9/2025).
Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan Avira Sulistyowati mengatakan, satu balita suspek meninggal di rumah sakit.
"Semuanya yang meninggal akibat campak saat ini 6 orang," kata Avira.
Baca juga: Waspada Campak Merebak, Sudinkes Jakbar Imbau Orang Tua Segera Imunisasi Anak
Ia menjelaskan, sebelumnya kematian balita akibat campak 6 orang.
Namun setelah dilakukan audit klinis oleh komite ahli dari RSUD dr. Soetomo Surabaya satu anak dinyatakan meninggal bukan akibat campak.
Awalnya ada 6 tapi satu orang dinyatakan bukan dari kasus campak setelah diteliti oleh laboratorium RSUD dr. Soetomo.
Sehingga, dari lima anak yang dinyatakan positif akibat campak kembali bertambah menjadi 6 kasus kematian campak.
"Ternyata tanggal 13 September kemarin ada lagi satu anak yang meninggal. Statusnya suspek campak," ujar dia.
Baca juga: Unicef Tegaskan Vaksin Campak Halal, Warga Pamekasan Tak Perlu Ragu
Pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dan momite ahli dari RSUD dr. Soetomo. Sehingga diketahui korban meninggal positif campak atau ada faktor lain.
Menurutnya, korban meninggal di RSUD Smart setelah dirujuk dari Puskesmas di Batumarmar.
Avira mengungkapkan, data terbaru suspek campak naik 572 kasus, positif bertambah satu pasien, dari 177 meningkat menjadi 178 anak.
Selain itu, pasien campak yang nasih dirawat sebayak 51 orang, dan yang sembuh sudah 515 balita.
"Kami pantau terus perkembangan kasus ini. Dan semua faskes kami minta laporan aktif setiap hari," imbuh Avira.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini