KOMPAS.com - Setelah gerhana bulan total beberapa hari lalu, fenomena langit berikutnya adalah gerhana matahari sebagian pada Minggu (21/9/2025).
Fenomena astronomi ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada di posisi sejajar.
Namun, untuk September 2025, jenis gerhana yang terjadi termasuk kategori gerhana matahari parsial atau sebagian.
Baca juga: Benarkah Ada Gerhana Matahari Total 2 Agustus?
Lantas, bagaimana penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan apakah gerhana ini dapat disaksikan di Indonesia?
Apa penjelasan BMKG soal gerhana matahari parsial?
Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Parsial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie menjelaskan gerhana parsial terjadi ketika bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari.
"Gerhana Matahari yang terjadi pada tanggal 21 September 2025 adalah jenis gerhana matahari parsial yaitu peristiwa gerhana di mana bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari, di daerah yang dilalui penumbra," terang Ajie ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/9/2025).
Dengan posisi sedemikian rupa, Matahari tampak seperti "tergigit" saat gerhana terjadi.
"Sehingga Matahari tampak seperti 'tergigit' dari permukaan Bumi," sambungnya.
Baca juga: Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2027 Sebabkan Bumi Gelap Selama 6 Menit, Ini Penjelasan BRIN
Bisakah dilihat dari Indonesia?
Ajie menyampaikan, gerhana matahari sebagian ini tidak dapat dilihat dari Indonesia.
Hal ini disebabkan faktor geografis menyebabkan masyarakat Indonesia tidak memungkinkan melihat fenomena tersebut.
"Namun sayangnya gerhana tersebut tidak akan terlihat dari Indonesia karena kondisi geografis kita tidak memungkinkan untuk mengamati fenomena tersebut," paparnya.
Berdasarkan penjelasan BMKG, gerhana matahari sebagian itu dapat disaksikan secara langsung di sejumlah wilayah seperti:
- Selandia Baru
- Kepulauan Mikronesia
- Sebagian kecil Australia Timur.
Gerhana tersebut dimulai pada Minggu, (21/9/2025) pukul 17.29 UTC atau dalam waktu Indonesia terjadi pada Senin (22/9/2025) pukul 00.29 WIB.
Kemudian, puncaknya akan terjadi pada hari Senin pukul 02.41 WIB dan berakhir pukul 04.53 WIB.
Dengan gerhana terjadi pada malam hari, itulah mengapa masyarakat Indonesia tidak bisa menyaksikannya secara langsung.
Namun, jika ingin menyaksikan gerhana matahari sebagian maka dapat memanfaatkan teknologi streaming.
Baca juga: Bukan Gerhana Matahari Total, Ini 5 Fenomena Langit pada Agustus 2025
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini