TANGERANG, KOMPAS.com - Penyebab ledakan hebat yang memecah keheningan permukiman di Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (12/9/2025) pagi, akhirnya terungkap.
Komandan Satuan Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya Kompol Nofriyansah memastikan penyebab ledakan bukan oleh bom maupun jenis bahan peledak lainnya.
"Setelah dilakukan sterilisasi di TKP, tidak ditemukan unsur bom atau bahan peledak lainnya," jelas Nofriyansah kepada wartawan, Jumat.
Baca juga: Pagi Mencekam di Pamulang: Ledakan Tabung Gas 12 Kg Rusak 8 Rumah dan Lukai 7 Warga
Pemeriksaan di lokasi turut melibatkan sepuluh personel dari Unit Penjinak Bom (Jibom) Polda Metro Jaya.
Selain itu, tim khusus dari Satuan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir (KBRN) juga diturunkan untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan zat kimia berbahaya di sekitar titik ledakan.
“Kami juga mengerahkan tim KBRN untuk memastikan adanya kandungan kimia,” kata Nofriansyah.
“Selain itu, alat deteksi bahan peledak turut digunakan, dan hasilnya tidak ditemukan adanya unsur peledak,” tambah dia.
Apa penyebab ledakan?
Setelah diteliti lebih jauh oleh Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya, ternyata sumber ledakan berasal dari tabung elpiji.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan, ledakan dipicu akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang tersambar percikan api.
“Hasil olah TKP menunjukkan bahwa ledakan gas disebabkan oleh akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api,” kata Nofriyansah.
Polisi menemukan sejumlah kondisi yang memperkuat dugaan tersebut, mulai dari regulator gas dalam keadaan rusak dan dililit isolasi hitam.
Ia juga menyebut tabung gas 12 kilogram dalam kondisi kosong, serta tuas kompor gas yang masih berada dalam posisi menyala.
Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Korban Ledakan Tabung Gas di Pamulang Tangsel
Dampak ledakan hebat
Tribunjakarta Sebuah ledakan mengguncang permukiman Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (12/9/2025).
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang menyampaikan, ledakan yang terjadi mengakibatkan delapan rumah warga rusak.
“Rumah yang rusak terdampak itu ada total ada delapan rumah, empat rumah itu mengalami kerusakan yang berat, kemudian empat rumah mengalami kerusakan yang ringan,” ujar Victor.