BANTUL, KOMPAS.com - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Abdul Halim Muslih, meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi pemerintah di Kabupaten Bantul untuk menunda acara seremonial yang menghabiskan anggaran.
Permintaan ini disampaikan dalam upaya menerapkan efisiensi anggaran.
"Perlu saya sampaikan agar pemerintah daerah untuk mempertimbangkan menunda kegiatan-kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan," kata Bupati Halim di Bantul pada Kamis (11/9/2025), seperti dikutip Antara.
Bupati Halim menekankan pentingnya efisiensi dalam menyusun program kerja di setiap OPD.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Libatkan 4 Kendaraan di Piyungan Bantul, Akibat Pajero Gagal Menyalip
Ia menyarankan agar kegiatan seremonial dan perjalanan dinas yang tidak memiliki kaitan langsung dengan kepentingan masyarakat sebaiknya dirasionalisasi.
Selain itu, Bupati Bantul juga mengingatkan agar para pejabat berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di depan publik.
Ia menegaskan bahwa meskipun pernyataan tersebut benar, penggunaan diksi yang tidak tepat bisa menimbulkan sentimen negatif di masyarakat.
"Tidak semua hal yang benar jika disampaikan dengan narasi yang tidak tepat akan diterima baik. Itu justru bisa menimbulkan respons negatif dari masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Halim juga meminta agar setiap program yang dijalankan pemerintah benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat, termasuk upaya menekan stunting, pengentasan kemiskinan, dan penyediaan lapangan kerja.
Ia mendorong agar komunikasi dengan masyarakat terus diperkuat melalui dialog dan penyerapan aspirasi secara langsung.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyinggung gaya hidup pejabat yang sering menimbulkan sorotan publik.
Ia mengingatkan agar pejabat daerah tidak memamerkan barang-barang mewah, meski bukan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Baca juga: Berawal Ledakan, Gudang Dekorasi di Bantul Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 150 Juta
"Para pejabat daerah jangan flexing, jangan pamer barang mewah walaupun dibeli dengan uang pribadi, sebaiknya tidak dipertontonkan, karena bisa melukai perasaan masyarakat," tegasnya.
Bupati Halim berharap pemerintah daerah semakin fokus pada program yang berdampak nyata bagi masyarakat serta menghindari gaya hidup yang mencederai rasa keadilan publik.
"Pendek kata, kita di daerah jangan flexing, jangan pamer. Lebih baik sering-sering belanja di pasar tradisional," tutupnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini