Buron Sejak 2021, Pemilik Kapal yang Picu Ledakan Dahsyat di Beirut Ditangkap

2 hours ago 1

SOFIA, KOMPAS.com - Igor Grechushkin (48), pemilik kapal yang disebut-sebut membawa amonium nitrat penyebab ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon, lima tahun lalu, telah ditangkap di Bulgaria.

Pejabat Bulgaria mengonfirmasi bahwa pria berkewarganegaraan Rusia-Kyprus tersebut telah ditahan di Bandara Sofia pada 5 September 2025.

Diketahui, ia ditangkap saat baru saja tiba dari Paphos, Siprus, berdasarkan red notice Interpol yang dikeluarkan sejak 2021.

Baca juga: Ledakan di Pabrik Baja US Steel Tewaskan 2 Orang, Penyebab Masih Misteri

“Ia tidak memberikan perlawanan. Ia berkali-kali meminta pengacara dan setelah berkonsultasi, ia sangat kooperatif dengan kepolisian,” kata Zdravko Samuilov, Kepala Polisi Perbatasan Bandara Sofia.

Ledakan di Beirut

Grechushkin diketahui merupakan pemilik kapal Rhosus, kapal kargo berbendera Moldova yang mengangkut amonium nitrat dari Georgia menuju Mozambik pada 2013. Kapal itu sempat menghadapi masalah teknis dan ditahan di Beirut.

Muatan berbahaya di dalam kapal kemudian dipindahkan ke gudang pelabuhan yang tidak memadai, hingga akhirnya meledak pada 4 Agustus 2020 setelah bertahun-tahun tersimpan sembarangan.

Dikutip dari AFP, peristiwa itu bahkan tercatat sebagai salah satu ledakan non-nuklir terbesar di dunia hingga mampu meratakan sebagian besar ibu kota Lebanon.

Sebanyak lebih dari 220 orang tewas dan 6.500 orang lainnya mengalami luka-luka.

Menurut jaksa Bulgaria, Grechushkin diburu otoritas Lebanon atas tuduhan “memasukkan bahan peledak ke Lebanon, melakukan aksi teror yang menewaskan banyak orang, serta upaya menenggelamkan kapal.”

Meski demikian, kasus ini sempat mandek akibat tarik ulur politik di Lebanon.

Baca juga: 4 Pramugari Gugat Boeing atas Ledakan Panel Kabin MAX 9

Hakim Tarek Bitar, yang memimpin penyelidikan, baru bisa melanjutkan kasus ini tahun ini setelah peta kekuasaan di Lebanon berubah pasca perang antara Israel dan Hizbullah.

Tokoh yang diperiksa dalam kasus tersebut termasuk mantan Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab hingga pejabat militer.

Sementara itu, kapal Rhosus sendiri sudah tenggelam di pelabuhan Beirut pada 2018.

Proses hukum setelah penangkapan

Pengadilan Kota Sofia memutuskan bahwa Grechushkin akan ditahan selama 40 hari sambil menunggu dokumen ekstradisi resmi dari Lebanon.

“Penahanan telah diputuskan pada 7 September dan dikonfirmasi dalam banding,” kata juru bicara pengadilan kepada AFP.

Sesuai hukum Bulgaria, pihak yang meminta ekstradisi punya waktu 40 hari untuk melengkapi berkas.

Baca juga: Mengenal Pesawat Hari Kiamat AS, Mampu Tahan Ledakan Nuklir

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |