MALANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengonfirmasi adanya penambahan empat kasus baru campak.
Temuan ini menambah jumlah total kasus positif di Kota Malang, Jawa Timur, menjadi sembilan orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan bahwa empat kasus baru tersebut teridentifikasi di wilayah Kelurahan Kota Lama.
"Ini temuan baru, bukan dari kasus yang lama. Lokasinya di Kota Lama, ada empat kasus," ujar dr Husnul pada Jumat (12/9/2025).
Baca juga: Unicef Sebut Lonjakan Campak di Pamekasan Dipengaruhi Kondisi Pasca-Covid-19
Dengan demikian, sebaran sembilan kasus campak di Kota Malang saat ini terfokus di tiga kelurahan, yaitu Arjowinangun, Bumiayu, dan Kota Lama.
Meskipun terjadi penambahan, dr Husnul memastikan semua pasien dalam keadaan baik dan tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Menurutnya, pemulihan dapat dilakukan di rumah dengan istirahat yang cukup dan asupan gizi yang baik.
"Kondisinya sudah bagus semua. Tidak perlu sampai dirawat di rumah sakit. Insya Allah dalam dua minggu sudah pulih. Pasien di Bumiayu dan Arjowinangun juga sudah membaik, tinggal pemulihan saja," katanya.
Sembilan kasus positif ini merupakan hasil penelusuran dari total 146 orang yang berstatus suspek.
Baca juga: Vaksinasi Campak di Sumenep Terhambat Penolakan, Dinkes Ajukan Perpanjang ORI
Dinkes Kota Malang melakukan pelacakan (tracing) di lingkungan terdekat pasien, seperti keluarga, teman sekolah, dan teman bermain atau mengaji untuk memutus mata rantai penularan.
"Dari 146 suspek yang kami periksa, sembilan di antaranya terkonfirmasi positif. Para suspek ini berasal dari lingkungan sekitar pasien di tiga kelurahan tersebut," kata dr Husnul.
Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan secara ketat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala yang mengarah pada campak.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengonfirmasi temuan lima kasus campak yang menjangkit anak-anak pada awal September 2025.
Seluruh kasus ditemukan di Kecamatan Kedungkandang, tepatnya di Kelurahan Bumiayu dan Kelurahan Arjowinangun.
Menyikapi temuan tersebut, Dinkes Kota Malang bergerak cepat dengan menggelar program Imunisasi KEJAR dan melakukan edukasi intensif di wilayah terdampak untuk mencegah penularan lebih luas.
"Benar, ada lima terdeteksi campak yang sudah terdeteksi. Namun, kami sudah langsung lakukan tindakan di lapangan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif pada Selasa (9/9/2025).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini