SOLO, KOMPAS.com - Mengemudi di malam hari sering kali memiliki tantangan tersendiri, terutama ketika harus berpapasan dengan kendaraan yang menggunakan lampu depan terlalu terang.
Sorot lampu yang menyilaukan dari arah berlawanan dapat membuat pengendara kehilangan fokus sejenak, bahkan memicu “blank spot” yang sangat berbahaya karena kendaraan tetap bergerak dalam kecepatan tertentu.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu, mengatakan, untuk menghadapi hal ini pengemudi harus mengetahui cara menjaga fokus pandangan saat ada silau lampu kendaraan dari arah berlawanan .
Baca juga: Apa Itu Marka Chevron di Jalan Tol? Panduan Lengkap Untuk Pengemudi
Kompas.com/ApridaMegaNanda Ilustrasi berkendara di malam hari
Saat sinar lampu terang mulai terlihat dari depan, pengemudi sebaiknya mengalihkan pandangan ke bahu jalan atau garis tepi agar tetap bisa membaca kondisi permukaan jalan tanpa mata terpaku pada sorot lampu.
“Ketika kita berpapasan dengan kendaraan yang datang dari arah depan, jangan fokus ke sinar lampu itu, Anda bisa mengalami kegelapan sejenak, atau blank, tentu ini berbahaya karena kendaraan terus bergerak,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jusri melanjutkan, ketika sudah mulai terlihat ada sinar lampu yang menyilaukan dari arah berlawanan maka fokus pandangan sebaiknya diubah ke arah bahu jalan.
Baca juga: Seberapa Nyaman Kabin Mitsubishi Destinator?
Dengan cara ini, pengemudi tetap dapat melihat garis tepi jalan sekaligus melindungi mata agar tidak langsung bereaksi terhadap sorot cahaya yang menyilaukan.
Terlebih, secara alami pupil mata manusia akan mengecil saat menerima cahaya berlebih, sehingga area jalan yang gelap justru tampak lebih pekat dan berpotensi mengurangi jarak pandang.
“Jangan fokus dengan silau lampu tersebut, tapi ubah fokus ke bahu jalan, nah ini ada hubungannya dengan pengaturan lampu dari pabrikan, kenapa lampu kiri dibuat melebar ke arah bahu jalan sedangkan lampu kanan fokus ke tengah, bukan ke kanan,” ucap Jusri.
Jusri juga mengatakan tujuan dari pengaturan lampu tersebut untuk mempermudah pengendara memonitor bahu jalan.
“Bisa juga ketika berpapasan dengan mobil yang lampunya menyilaukan, kita memainkan lampu dimmer beberapa kali, tapi sebentar saja, itu bertujuan untuk mengingatkan orang tersebut untuk menurunkan dari yang tadinya high menjadi low,” ucap Jusri.
Dengan mempraktikkan langkah-langkah sederhana ini, risiko kehilangan konsentrasi atau mengalami gangguan pandangan saat berkendara malam dapat diminimalkan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini