KOMPAS.com – Ketika peran ayah tidak hadir secara utuh, baik secara fisik maupun emosional, anak bisa mengalami luka batin atau daddy issues.
Kondisi ini kerap membuat anak tumbuh dengan rasa takut kehilangan, sulit percaya, dan bahkan membangun relasi asmara yang tidak sehat. Hal ini diungkapkan oleh Psikolog Keluarga, Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi., Psikolog.
Baca juga:
- Ciri-ciri Daddy Issues yang Terpendam dalam Diri Seseorang
- Fenomena Daddy Issues, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Meski begitu, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa daddy issues dapat memengaruhi hubungan yang anak jalani ketika dewasa.
Apa dampak daddy issues pada hubungan percintaan anak?
Takut kehilangan bisa jadi awal hubungan toksik
Dok. Freepik/Freepik Salah satu dampak daddy issues adalah anak menjadi insecure ketika dewasa. Simak penjelasan psikolog, termasuk risiko menurun ke generasi selanjutnya.
Sukmadiarti menjelaskan, daddy issues berpotensi menimbulkan perasaan insecure pada anak. Ketika dewasa dan menjalin hubungan, ketakutan itu terbawa.
“daddy issues bisa bikin anak insecure sehingga kalau punya pasangan dia ketakutan ditinggalkan atau takut kehilangan. Pada akhirnya bisa jadi toksik ke pasangannya,” kata Sukmadiarti, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (8/9/2025).
Ketakutan ini membuat seseorang terlalu bergantung pada pasangan. Mereka cenderung mengekang, membatasi, atau selalu ingin tahu keberadaan pasangannya.
Alih-alih membangun hubungan yang sehat, pola seperti ini justru berpotensi menekan pasangan hingga hubungan tidak stabil.
Penuh kecurigaan dan sulit percaya
FREEPIK Salah satu dampak daddy issues adalah anak menjadi insecure ketika dewasa. Simak penjelasan psikolog, termasuk risiko menurun ke generasi selanjutnya.
Tak hanya berdampak pada emosi, daddy issues juga memengaruhi pola pikir seseorang.
Anak yang tumbuh dengan pengalaman pahit bersama ayah bisa menjadi mudah curiga dan memiliki masalah kepercayaan.
“Kemudian secara kognitif atau pola pikir, seseorang juga jadi gampang curigaan dan takut menjalin relasi yang lebih serius karena takut apa yang terjadi pada orangtuanya juga terjadi pada dirinya,” ujar Sukmadiarti.
Sebagai contoh, jika anak pernah melihat ayahnya berselingkuh, ketakutan itu bisa terbawa sampai dewasa. Seseorang akan merasa takut pola tersebut terulang kembali dalam hubungan percintaannya.
“Jika seseorang melihat ayahnya berselingkuh maka rasa takut punya pasangan yang selingkuh atau tidak setia itu pasti menghantuinya jika dia belum berdamai,” tambahnya.
Akibatnya, meski pasangan tidak memberi tanda-tanda mencurigakan, rasa was-was terus muncul.
Hal ini membuat hubungan sulit berkembang ke tahap yang lebih serius karena selalu dihantui rasa takut dikhianati.
Baca juga:
- Mengapa Daddy Issues dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
- Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak
Trauma orangtua jadi bayangan dalam hubungan
Dok. Freepik/jcomp Salah satu dampak daddy issues adalah anak menjadi insecure ketika dewasa. Simak penjelasan psikolog, termasuk risiko menurun ke generasi selanjutnya.
Tak hanya itu, lanjut Sukmadiarti, pengalaman buruk masa kecil sering menjadi bayangan yang memengaruhi kehidupan asmara saat dewasa.
“Permasalahan yang dialami orangtuanya itu jadi ketakutan sendiri bagi anak, takut terulang di hidupnya. Padahal bagi orang yang positif, bisa saja menikah atau memiliki pasangan adalah sesuatu yang membahagiakan,” katanya.
Bagi mereka yang memiliki daddy issues, pernikahan atau hubungan jangka panjang justru terlihat menakutkan.
Mereka merasa kebahagiaan itu bisa dengan mudah hilang karena pengalaman masa lalu bersama ayah meninggalkan luka yang dalam.