Dampak Daddy Issues pada Anak Laki-laki dan Perempuan, Apa Bedanya?

2 days ago 4

KOMPAS.com – Dampak daddy issues bisa berupa luka emosional dari hubungan anak dengan ayah. Dampak ini bahkan bisa terbawa hingga anak menjadi orang dewasa. 

Lantas, apakah dampak daddy issues pada anak laki-laki dan perempuan sama? Menurut Psikolog Keluarga Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi., Psikolog, luka tersebut dapat dialami siapa saja. 

Baca juga:

Namun, bentuk manifestasi dan kekhawatiran yang muncul bisa berbeda tergantung latar belakang keluarga dan isu yang dialami setiap orang.

Dampak daddy issues pada anak laki-laki

Amarah yang belum dilampiaskan pada ayah

Luka batin akibat daddy issues sering terbawa hingga dewasa. Ketahui pengaruhnya pada anak laki-laki dan perempuan menurut psikolog.PEXELS/PIXABAY Luka batin akibat daddy issues sering terbawa hingga dewasa. Ketahui pengaruhnya pada anak laki-laki dan perempuan menurut psikolog.

Bagi anak laki-laki, isu yang paling sering muncul adalah soal tanggung jawab finansial sang ayah.

“Dampak daddy issues ke anak laki-laki maupun perempuan itu sama. Beberapa pasien saya yang laki-laki biasanya isunya soal tanggung jawab finansial ayah dalam keluarga,” kata Sukmadiarti saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/9/2025).

Ketika ayah dianggap gagal menafkahi keluarga, anak laki-laki kerap menyaksikan ibunya harus bekerja keras menggantikan peran sebagai tulang punggung. 

Situasi ini menimbulkan rasa kasihan yang mendalam terhadap ibu, bercampur dengan amarah yang sulit dilampiaskan pada ayah.

“Anak laki-laki yang melihat ayahnya tidak bertanggung jawab secara finansial otomatis melihat ibunya harus berjuang jadi tulang punggung. Ini memicu perasaan kasihan sekaligus kesal dengan sang ayah,” jelasnya.

Baca juga:

Takut membangun rumah tangga

Luka batin akibat daddy issues sering terbawa hingga dewasa. Ketahui pengaruhnya pada anak laki-laki dan perempuan menurut psikolog.freepik.com Luka batin akibat daddy issues sering terbawa hingga dewasa. Ketahui pengaruhnya pada anak laki-laki dan perempuan menurut psikolog.

Rasa kesal pada ayah kemudian berubah menjadi ketakutan untuk membangun rumah tangga.

Mereka khawatir jika belum mapan secara finansial, pasangan atau calon istrinya akan mengalami nasib yang sama seperti ibunya.

“Peristiwa tersebut membuat dia takut menikah, terlebih jika dia merasa belum mapan, karena khawatir pasangan atau calon istrinya akan seperti ibunya,” ucap Sukmadiarti.

Tak jarang, rasa takut itu membuat mereka enggan mengambil risiko, termasuk dalam pekerjaan.

“Pada klien saya, dia takut pindah kota karena khawatir tidak dapat pekerjaan yang lebih baik dan calon istrinya harus menanggung beban finansial,” kata psikolog asal Semarang, Jawa Tengah ini.

“Kondisi ini bagi yang tidak punya isu akan menghasilkan pikiran positif dan melihatnya sebagai peluang baru untuk mengembangkan diri. Tapi tidak semudah itu bagi yang punya daddy issues,” sambungnya.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |