Dari Galian Bekas Tambang Jadi Kehidupan Baru

2 hours ago 1

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan bekas pertambangan kerap ditinggalkan begitu saja, tanpa pengelolaan berkelanjutan. Tak jarang, cekungan di area konsesi hanya menjadi danau tak berpenghuni.

Namun, dari banyaknya perusahaan yang tak bertanggung jawab, PT Vale Indonesia Tbk, anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, mereklamasi eks lahan tambang dengan menanam lebih dari dari 5 juta pohon dan menyemai 2,2 juta bibit pohon lokal.

Hingga 2024, perusahaan ini tercatat telah mereklamasi lahan seluas 3.800 hektare di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Pengamat Tambang dan Energi, Ferdy Hasiman, menilai reklamasi Vale menjadi yang paling sukses di antara seluruh perusahaan tambang milik BUMN.

"Kota Sorowako dibangun dari reklamasi pasca tambangnya perusahaan Vale, dan itu yang sudah mereka lakukan sekarang. Di west block dan east block sudah dilakukan, dan mereka sangat menjaga keanekaragaman hayati di sekitar Sungai Matano," kata Ferdy saat dihubungi, Minggu (14/9/2025).

Baca juga: 2016-2024, MIND ID Reklamasi 7.000 Hektar Lahan Bekas Tambang

Selain itu, 360 bibit pohon ditanam di atas lahan seluas 6,2 hektare di Rasyidah N3, Morowali Sulawesi Tengah, dari total target 4.427 bibit dan 19,3 hektare sepanjang tahun ini.

"Kalau bicara soal reklamasi pasca tambang, Vale jagonya. Sukses mereka reklamasi pasca tambang, rumah-rumah yang punya Vale kan dari reruntuhan tambang yang dibangun sepanjang Kota Sorowako menjadi rumah karyawan dan segala macamnya," tutur Ferdy.

Vale juga mengoperasikan tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Larona, Balambano, dan Karebbe dengan total kapasitas 365 MW sebagai upaya transisi energi dari bahan bakar fosil.

Bukan hanya Vale, anak usaha MIND ID, PT Bukit Asam Tbk, mereklamasi lahan pasca tambang di Tanjung Enim, Sumatera Selatan menjadi Klawas Waterpark di atas lahan stockpile batu bara seluas 3.200 meter persegi.

Sementara, PT Timah Tbk menyulap bekas tambang sebagai lokasi agrowisata Kampong Reklamasi Selinsing, di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Poros Roda Perekonomian

Menurut Ferdy, usai mengakuisisi Freeport dan Vale, MIND ID memperkuat posisi sebagai penggerak hilirisasi industri tambang sekaligus penopang perekonomian masyarakat sekitar wilayah operasinya.
Tambang PT Antam di Pongkor, Jawa Barat, dan Halmahera Timur, Maluku Utara, misalnya, yang berkontribusi terhadap pembangunan daerah setempat.

Baca juga: MIND ID Ungkap 4 Strategi Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Kendati demikian, ia mengaku belum bisa memerinci terkait Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB anak usaha BUMN tersebut. Di Bangka Belitung, PT Timah dinilai menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat setempat.

"Yang menjadi catatan di sana soal illegal mining yang mencoba masuk ke dalam tambangnya PT Timah. Kami berharap pemerintah menertibkan illegal mining yang ada di dalam konsesinya Timah, karena PT Timah ini punya kontribusi besar untuk ekonomi daerah dan nasional," ucap Ferdy.

Antam membangun smelter feronikel di Halmahera Timur dengan kapasitas tambahan 13.500 metrik ton, sedangkan Vale bersama MIND ID hampir merampungkan pembangunan tiga smelter di Sorowako, Sulawesi.

Di sisi lain, PT Inalum disebut berperan besar dalam pengembangan hilirisasi aluminium. Kapasitas produksi alumina ditargetkan naik dari 300.000 menjadi 500.000 metrik ton per tahun, yang bakal menjadikan Inalum salah satu pemasok terbesar di Asia. Perusahaan-perusahaan itu turut menyerap sekitar 30 persen pekerja lokal.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |