JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena sandwich generation kini menjadi momok nyata bagi Gen Z di Indonesia.
Riset dari DataIndonesia.id pada 2023 menunjukkan bahwa hampir separuh Gen Z, tepatnya 46,3 persen, sudah menjadi tulang punggung keluarga.
Baca juga: 5 Rekomendasi Rumah Murah di Kabupaten Lumajang
Tekanan ini menimbulkan kekhawatiran besar akan masa depan, yang dirasakan oleh 66,19 persen dari mereka.
Di tengah tantangan finansial ini, kepemilikan rumah tidak lagi sekadar impian, melainkan langkah strategis untuk membangun keamanan finansial jangka panjang.
Namun, di tengah harga properti yang terus melambung, bagaimana Gen Z bisa memiliki rumah?
Pola Pikir dan Strategi Keuangan
Menurut Dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Novita Ratna Satiti, Gen Z yang melek teknologi dan sadar investasi harus dibekali dengan locus of control dan behavioral finance yang kuat.
"Locus of control adalah kendali atas keputusan finansial dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal, seperti tekanan gaya hidup dan adanya kemudahan dari aplikasi Pay Later," jelas Novita, dikutip Kompas.com, Senin (15/9/2025).
Baca juga: Temukan Rumah Impian di Jombang, Ramah Dompet Mulai Rp 135 Juta
Dengan kata lain, Gen Z perlu mengendalikan diri dari godaan konsumtif dan membuat keputusan keuangan yang rasional.
Langkah-langkah seperti meningkatkan keterampilan dan pendidikan juga dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih stabil, yang menjadi fondasi penting untuk investasi properti.
Kolaborasi
Founder Daun Karya, Kharolina Lesli, meyakini bahwa memiliki rumah adalah solusi konkret untuk menghadapi tantangan finansial masa depan.
Untuk mewujudkan hal ini, Daun Karya meluncurkan program co-owner, sebuah skema inovatif yang memecah harga properti menjadi lebih terjangkau.
Baca juga: Tangerang Raja Rumah Tapak Jabodetabek, Ini Segmen yang Lagi Naik Daun
"Dengan program ini, satu rumah bisa dibeli hingga empat orang. Target kami adalah keluarga, misalnya dua sampai empat saudara kandung yang ingin bersama-sama menghadiahkan rumah untuk orang tua, atau sahabat yang ingin berinvestasi properti tanpa harus terikat KPR," papar Kharolina.
Skema ini tidak hanya membuat kepemilikan rumah lebih inklusif, tetapi juga memungkinkan cicilan fleksibel hingga 3,5 tahun, jauh lebih ringan dari skema konvensional.
Program ini diusung melalui kampanye "Mulai Aman dari Muda", mendorong generasi muda untuk proaktif dalam mengamankan finansial mereka.
Tangerang Diburu Pencari Rumah
Di tengah kenaikan harga properti, kawasan penyangga Jakarta seperti Tangerang menjadi pilihan paling logis.