DILI, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa di Dili, Timor Leste, kembali menggelar aksi protes pada Selasa (16/9/2025) menolak rencana pembelian mobil dinas baru bagi anggota parlemen.
Menurut laporan jurnalis AFP di lokasi, lebih dari 2.000 orang—kebanyakan mahasiswa dari berbagai universitas di ibu kota—berkumpul di sekitar gedung Parlemen Nasional.
Awalnya aksi berjalan damai, namun situasi memanas setelah sebagian pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu.
Baca juga: Demo Tunjangan Mobil DPR di Timor Leste Ricuh, Bentrok hingga Lukai 4 Orang
Aparat kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Desakan agar rencana dibatalkan
AFP/VALENTINO DARIELL DE SOUSA Demo Timor Leste pada Senin (15/9/2025) dipimpin oleh mayoritas pelajar. Sekitar 1.000 demonstran memprotes pembelian mobil dinas baru pejabat.
Protes ini merupakan kelanjutan dari aksi sehari sebelumnya, yang mendorong sejumlah partai politik untuk menyatakan akan meminta parlemen membatalkan rencana pembelian mobil.
Ironisnya, partai-partai tersebut sebelumnya ikut menyetujui anggaran 2025 yang mencakup alokasi dana untuk kendaraan dinas tersebut.
“Kami ingin keputusan pembelian mobil itu dibatalkan. Keputusan ini harus diambil oleh Presiden Parlemen Nasional,” kata aktivis Domingos de Andrade (34), Selasa (16/9/2025).
Ia menegaskan, “Mereka harus menghentikan kebiasaan buruk membeli mobil.”
Para demonstran juga membentangkan spanduk bertuliskan seruan “hentikan pencuri, hentikan koruptor”, membakar ban, dan bahkan membakar sebuah kendaraan milik pemerintah di dekat gedung parlemen.
Pemerintah belum beri respons
Hingga Selasa sore, pemerintah Timor Leste belum mengeluarkan tanggapan resmi terkait gelombang protes ini.
Sementara itu, dalam pernyataan bersama pada Senin, tiga partai politik besar—National Congress for Timorese Reconstruction, Partai Demokratik, dan Enrich the National Unity of the Sons of Timor—menyebut rencana pembelian mobil “tidak mencerminkan kepentingan publik” dan berjanji akan mendorong pembatalan.
Kondisi ekonomi Timor Leste
Timor Leste, negara termuda di Asia Tenggara yang meraih kemerdekaan dari Indonesia pada 2002, masih bergulat dengan kesenjangan sosial, angka malnutrisi, dan pengangguran yang tinggi.
Ekonominya sangat bergantung pada minyak dan gas, membuat setiap keputusan anggaran yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kerap memicu kemarahan publik.
Baca juga: Terjadi Lagi, WNI Ditembak Mati di Timor Leste
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini