Dianggap Pengaruhi Melambungnya Biaya Produksi di Korea Selatan, Netflix Kini Batasi Honor Aktor

2 days ago 8

KOMPAS.com- Netflix yang dulu dikenal turut andil dalam menaikkan biaya produksi di Korea dengan menawarkan biaya penampilan selangit, kini dilaporkan memberlakukan batasan yang lebih ketat.

Menurut laporan OSEN pada tanggal 12 September, raksasa streaming tersebut telah menurunkan batas gaji aktor untuk serial dan film Korea dari sekitar 400 juta Won (sekitar Rp 4,7 miliar) menjadi 300 juta Won (sekitar Rp 3,5 miliar) per episode.

Meskipun 300 juta Won masih merupakan jumlah yang besar, angka ini merupakan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun lalu ketika bayaran melonjak hingga melampaui 1 miliar Won (sekitar Rp 11,7 miliar) per episode untuk bintang-bintang papan atas.

Para pakar industri berpendapat bahwa perubahan ini mencerminkan strategi Netflix untuk mengekang lonjakan anggaran produksi, yang telah menuai kritik dari industri lokal.

Baca juga: Bon Appetit, Your Majesty Duduki Peringkat Kedua Top 10 Netflix Global

"Netflix telah secara bertahap menurunkan batas bayaran penampilan aktor menjadi 300 juta Won," ujar seorang sumber kepada OSEN.

"Ini tampaknya merupakan bagian dari kebijakan untuk mengendalikan biaya produksi secara keseluruhan," sambungnya.

Sumber lain menambahkan, bahwa adanya batasan baru dari Netflix itu akan menjadi acuan wajar bagi pihak rumah produksi lain.

"Selama beberapa tahun, bayaran naik tak terkendali. Namun mulai tahun ini, pembatasan mulai terlihat, dan secara internal, batas 300 juta Won menjadi acuan yang wajar," ucapnya.

Baca juga: Viral Cerita WNI Jadi Figuran di Drakor, Dapat Honor hingga Rp 1,8 Juta

Perubahan ini terjadi saat bintang yang sedang naik daun, Byeon Woo Seok mengonfirmasi pemilihan pemerannya dalam serial Netflix pertamanya Solo Leveling.

Sementara popularitasnya yang meningkat memicu spekulasi tentang gaji yang memecahkan rekor, pengamat industri percaya bahwa ia kemungkinan akan berada di bawah batasan baru.

Namun, masih ada pengecualian. Karena biaya aktor bervariasi tergantung skala proyek, dan produksi musiman Netflix sering kali mencakup kenaikan gaji hingga 40 persen lebih tinggi dari kontrak awal, sehingga memungkinkan fleksibilitas dalam kasus-kasus tertentu .

Selama bertahun-tahun, Netflix telah dipuji sebagai penggerak utama di balik ledakan global konten Korea.

Baca juga: Wi Ha Joon Jawab Rumor Dapat Honor Rp 3,3 Miliar di Squid Game 2

Namun di saat yang sama, para kritikus berpendapat bahwa dana besar yang dimiliki Netflix telah menggelembungkan biaya produksi dan honor aktor, sehingga menekan pasar domestik.

Film-film blockbuster seperti When Life Gives You Tangerines dengan anggaran 60 miliar Won (sekitar Rp 707 miliar) dan Squid Game dengan anggaran 100 miliar Won (sekitar Rp 1,1 triliun) menggambarkan peningkatan dramatis tersebut.

Akibatnya, data industri menunjukkan produksi drama Korea telah menurun tajam, dari 141 seri pada tahun 2022 menjadi sekitar 80 seri tahun ini.

Isu ini menjadi berita utama global ketika laporan mengklaim bintang Squid Game, Lee Jung Jae memperoleh 130 juta Won (sekitar Rp 1,5 miliar) per episode untuk Musim 2.

Dalam sebuah wawancara pada bulan Januari, Lee mengakui rumor tersebut "agak dibesar-besarkan" tetapi mengakui bahwa ia dibayar jauh lebih banyak daripada sebelumnya.

Bahkan Netflix telah menyatakan keprihatinannya atas tren tersebut.

"Meskipun konten Korea berkembang pesat secara global, peningkatan anggaran dapat menjadi bumerang. Kami percaya bahwa menetapkan biaya dan anggaran yang wajar tidak hanya menguntungkan Netflix , tetapi juga para aktor dan proyek itu sendiri," ujar Kim Tae Won , Direktur Tim Konten Netflix Korea.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |