KOMPAS.com - Gaya bicara Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan warganet dalam beberapa hari terakhir.
Sebabnya, Purbaya sempat mengatakan, aksi protes yang terjadi pada akhir Agustus 2025 hanya dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat.
Ia menilai protes dilakukan karena ada pihak yang merasa terganggu akibat hidupnya yang masih kurang.
“Saya ciptakan pertumbuhan ekonomi enam persen tujuh persen itu akan hilang otomatis,” ujar Purbaya di Kementerian Keuangan, Jakarta dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (8/9/2025).
“Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo,” tambahnya.
Selain itu, warganet menilai Purbaya terlalu percaya diri dan jumawa bahwa ia bisa mengatasi kondisi ekonomi saat ini, meski baru saja dilantik menjadi Menkeu.
Baca juga: Kata Media Asing soal Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru, Singgung MBG dan Perlambatan Ekonomi
Ia sempat mengatakan bahwa saat ini ekonomi sedang mengalami perlambatan, namun dirinya sudah mempelajari kelemahan yang ada dan berjanji akan membuat ekonomi “cerah” dalam 2-3 bulan ke depan.
“TERLALU JUMAWA, TAKABUR, BIASANYA NANTI KEJADIANYA KEBALIKANNYA,” ujar salah satu akun @Yun*** saat mengomentari video wawancara doorstop Purbaya usai dilantik jadi menteri sebagaimana diunggah kanal YouTube Tribunnews, Selasa (9/9/2025).
“Kok kesannya ‘jumawa’,” kata warganet yang lain.
“Jgn ngomong ambisius dulu pak menteri sebab anda adalah nahkoda baru yg blm pernah pengalaman sebagai nahkoda ..gelombang tuntutan anggaran cukup ganas dan sangat tdk teratur,” tulis akun @ag8****, Selasa (9/9/2025).
Selain itu, Purbaya juga disorot karena ia mengaku dekat dengan beberapa mantan presiden, seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, serta menyebut dirinya berpengalaman di pasar.
Lalu, bagaimana pandangan pakar komunikasi dan ekonomi perihal ucapan Purbaya yang dinilai sebagian warganet terlalu pede dan jumawa?
Baca juga: Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Pakar komunikasi sebut komunikator harus paham ethos, pathos, dan logos
Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Whisnu Triwibowo menilai sosok Purbaya dari segi makro yang berkaitan dengan reshuffle kabinet dan secara mikro soal ucapan menteri baru ini yang dinilai warganet terlalu pede.
Dari segi makro, pergantian menteri, termasuk penunjukan Purbaya sebagai Menkeu, sebenarnya menjadi tujuan pemerintah secara politik untuk membangun legitimasi.
Ia menyebutkan, Presiden Prabowo Subianto ingin memberi sinyal bahwa pemerintah memiliki upaya untuk merespons 17+8 Tuntutan Rakyat.