Disdik Samarinda: Chromebook Lebih Aman untuk Pembelajaran Siswa

4 days ago 3

SAMARINDA, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda memastikan pemanfaatan Chromebook di sekolah-sekolah memberi dampak positif bagi pembelajaran siswa.

Perangkat bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat era kepemimpinan Nadiem Makarim tersebut dinilai lebih aman dibanding laptop konvensional.

Baca juga: Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD, Orang Bersih tetapi Tak Paham Birokrasi

Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin, menjelaskan bahwa Chromebook merupakan hasil kerja sama dengan Google. Perangkat ini dirancang khusus untuk kebutuhan pendidikan, dengan aplikasi dan bahan ajar yang sudah terintegrasi.

“Chromebook itu kerjasama dengan Google. Jadi isinya sudah ada bahan ajar yang bisa langsung dipakai guru dan siswa. Tidak seperti laptop biasa yang bisa bebas dipakai untuk hal-hal di luar pembelajaran,” ujar Asli kepada Kompas.com, Selasa (9/9/2025).

Menurutnya, salah satu keunggulan chromebook adalah keterbatasan akses konten yang membuat penggunaannya lebih fokus pada kegiatan belajar.

“Kalau laptop biasa bisa dipakai mencari apa saja, bahkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Tapi kalau Chromebook, hanya untuk pembelajaran saja. Jadi lebih aman untuk anak-anak,” jelasnya.

Asli menambahkan, perangkat ini juga terhubung dengan sistem pusat melalui jaringan internet, sehingga seluruh aktivitas pembelajaran bisa dikendalikan.

“Karena fokusnya pendidikan, konten di dalamnya juga terbatas. Keamanannya lebih terjamin, termasuk saat dipakai untuk asesmen nasional,” katanya.

Baca juga: Kepala SMAN 4 Mataram: Fitur Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Minim, Tak Bisa Dipakai untuk Mapel TIK

Ia menyebut, pembiayaan pengadaan Chromebook bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan yang disalurkan pemerintah pusat. Sekolah kemudian menggunakan perangkat itu sesuai kebutuhan, mulai dari kegiatan belajar hingga asesmen.

“Dana dari pusat dibelikan melalui katalog, lalu didistribusikan ke sekolah. Jadi sekolah tinggal memanfaatkan untuk pembelajaran,” ucap Asli.

Program distribusi Chromebook merupakan salah satu kebijakan yang digagas Mendikbudristek saat itu, Nadiem Makarim, pada 2019-2022.

Perangkat ini dikelola langsung oleh kementerian melalui domain belajar.id, sehingga sekolah tidak bisa menonaktifkan sistemnya secara mandiri.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |