Distribusi BBM dan Pelayaran ke Pulau Enggano Terganggu, Pelindo Akui Pelabuhan Pulau Baai Belum Ideal

4 days ago 3

BENGKULU, KOMPAS.com - General Manager Pelindo Regional II Cabang Bengkulu, S. Joko, mengakui kondisi Pelabuhan Pulau Baai belum ideal dan masih terus berbenah sesuai Instruksi Presiden (Inpres).

Pernyataan ini disampaikan menyusul keluhan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, yang menyebut lambat serta berkurangnya pasokan BBM akibat dangkalnya alur pelabuhan. Kondisi itu membuat kapal Pertamina enggan masuk ke Pelabuhan Pulau Baai.

“Kegiatan normalisasi alur terus dilakukan secara berkelanjutan setiap harinya. Berdasarkan Inpres target kedalaman pada tahap awal yaitu -4 meter, secara umum telah tercapai,” kata S. Joko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (9/9/2025).

Namun, jadwal keberangkatan Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulo Tello menuju Pulau Enggano juga ikut terganggu. ASDP Bengkulu menyebut keberangkatan kapal harus menyesuaikan pasang laut agar bisa keluar dari kolam pelabuhan.

Baca juga: Pasokan BBM Bengkulu dan Pelayaran Kapal Enggano Kembali Terganggu

Joko menyebut alur pelayaran sudah bisa dilalui sejak 7 Juli 2025, bahkan lebih dari 400 kapal tercatat masuk, termasuk kapal pengangkut BBM pada 7 dan 8 September 2025.

Meski begitu, Pelindo kini fokus ke tahap berikutnya yakni kedalaman -6,5 meter dengan pemasangan pipa submerge dan peralatan pendukung lainnya.

“Pekerjaan normalisasi alur pelayaran yang dilakukan Pelindo tentu belum sempurna dan memerlukan dukungan dari seluruh pihak agar dapat berjalan hingga tuntas sesuai yang diharapkan,” ucapnya.

Pelindo juga menyoroti tantangan alam karena letak Pelabuhan Bengkulu yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga normalisasi kerap terhambat cuaca ekstrem.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pulau Baai, Petrus Christanto Maturbongs, meminta semua pihak bersabar.

Baca juga: Krisis Pulau Enggano, Menteri Kelautan Siapkan 4 Solusi Permanen Ini

“Kami mengharapkan masing-masing pihak diminta untuk bersabar atas kondisi Pelabuhan Pulau Baai yang saat ini memang belum pulih total. Pelayanan semaksimal mungkin kami berikan yang terbaik,” kata Petrus saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan pemulihan alur pelabuhan terbagi dua tahap, yakni pengerukan hingga minus 4 meter dan kemudian minus 6 meter. “Saat ini sudah memasuki bagian kedua hingga minus 6,” ujarnya.

Menurut Petrus, koordinasi dengan Pertamina tetap dilakukan untuk menyesuaikan ukuran kapal yang bisa masuk. Ia juga membantah isu kerusakan kapal keruk. “Progres pengerukan terus berjalan. Tidak ada kapal keruk yang rusak, hanya kapal bantu alami sedikit kendala namun pengerukan terus berjalan,” katanya.

Sebelumnya, distribusi BBM ke Bengkulu dan pelayaran menuju Pulau Enggano kembali terganggu akibat belum pulihnya kondisi Pelabuhan Pulau Baai. Padahal Presiden Prabowo Subianto sudah menerbitkan Inpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang normalisasi alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai serta percepatan pembangunan Pulau Enggano.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |