KOMPAS.com - Setelah hampir tiga dekade tanpa titik terang, bukti DNA akhirnya membuka tabir kasus kekerasan seksual yang membeku di Arizona, Amerika Serikat.
Seorang pria bernama Abraham Ramirez (55) kini didakwa dengan 11 tuduhan kekerasan seksual dan penculikan di Pengadilan Tinggi Maricopa County, Arizona.
Kasus ini pertama kali mencuat pada 1994 di Ventura County, California, ketika seorang perempuan berhasil kabur dari serangan Ramirez. Meski bukti sudah dikumpulkan, perkara dihentikan karena dianggap tidak cukup kuat.
Baru belakangan, berkat program Ventura County Sexual Assault Kit Initiative (VCSAKI), bukti lama itu diuji ulang dan profil DNA Ramirez dimasukkan ke dalam sistem Combined DNA Index System (CODIS).
Dari sinilah polisi menemukan kecocokan dengan sejumlah kasus lain di Phoenix pada 1998, 1999, dan 2013.
Temuan itu membuat jaksa mendakwa Ramirez pada Agustus lalu.
Baca juga: Media Sosial Geser Televisi, Psikolog: Anak Rentan Terpapar Kekerasan
Keadilan yang Tertunda
Pihak berwenang menyebut kasus ini sebagai bukti bahwa keadilan tetap bisa ditegakkan meski waktu sudah lama berlalu.
Menurut laporan NBC, Rabu (10/9/2025), Sheriff Ventura County, Jim Fryhoff, menegaskan, “Kami akan terus berjuang mendampingi para penyintas, tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan".
Hal senada disampaikan Jaksa Wilayah Ventura County, Erik Nasarenko, yang menekankan pentingnya peran forensik modern.
“Tes DNA mampu mengungkap kebenaran yang tertunda selama puluhan tahun dan mengembalikan suara para penyintas,” ujarnya.
Program VCSAKI sendiri diluncurkan sejak 2022 dengan misi menguji seluruh kit kekerasan seksual yang belum diperiksa.
Program ini didanai oleh Departemen Kehakiman AS dan Ventura County, dengan tujuan memastikan kasus lama bisa menemukan titik terang.
Baca juga: KontraS Kecam Tindak Kekerasan Polisi Kepada Rakyat, Gaungkan #StopPoliceBrutality di Media Sosial
Kronologi kasus Abraham Ramirez di Arizona
Pexels/Nothing Ahead Ilustrasi korban kekerasan.
Dikutip dari USA Herald, Selasa (9/9/2025), dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa Ramirez dituduh melakukan empat penculikan dan penyerangan seksual di Arizona selama lebih dari satu dekade:
- 7 Juli 1998: Seorang gadis berusia 17 tahun melaporkan ditawari tumpangan pulang oleh tersangka. Namun, ia justru dipukuli, diculik, dan diserang secara seksual di dekat 17th Avenue dan Flower Street di Phoenix.
- 30 Januari 1999: Seorang wanita berusia 18 tahun di Avondale mengatakan tersangka memaksanya masuk ke mobilnya, menyerangnya dengan todongan senjata, dan meninggalkannya di lokasi lain.
- 22 April 2013: Seorang gadis berusia 17 tahun menerima tumpangan dari tersangka. Ia mengaku kepada polisi bahwa tersangka memukul dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya di dekat 63rd Avenue dan Elwood Street.
- 6 Mei 2013: Seorang wanita berusia 20 tahun melaporkan bahwa dia diserang setelah menerima tumpangan di luar Circle K di Phoenix.
Baca juga: BPJS Kesehatan Tak Tanggung Korban Penganiayaan dan Kekerasan Seksual, Kenapa?
Ramirez dituduh sebagai pemerkosa berantai
Pihak berwenang kini menyebut Abraham Ramirez sebagai pemerkosa berantai yang aksinya diduga berlangsung selama hampir tiga dekade.