KOMPAS.com - Seorang ginekolog senior di Assam, India timur laut, tengah diselidiki setelah melakukan 21 operasi sesar darurat hanya dalam kurun waktu 10 jam.
Dokter tersebut, Dr. Kantheswar Bordoloi, merupakan pejabat medis senior di Rumah Sakit Sipil Morigaon.
Menurut laporan Independent, Selasa (9/9/2025), Bordoloi mulai melakukan prosedur pada 5 September pukul 15.40 dan baru selesai sekitar pukul 01.50 dini hari keesokan harinya.
Langkah yang dianggap luar biasa ini langsung memicu perhatian otoritas kesehatan setempat.
Baca juga: Kasus Langka di India, Dokter Angkat 2 Janin Parasit dari Perut Bayi
tangkapan layar pemberitaan (NDTV) Dokter telah diminta untuk memberikan laporan terperinci untuk setiap persalinan caesar.
Kritik dari administrasi rumah sakit
Pemerintah Assam mengeluarkan surat resmi, meminta penjelasan rinci dari sang dokter untuk setiap operasi yang dilakukan.
Pertanyaan yang diajukan antara lain apakah standar sterilisasi telah dipatuhi, bagaimana kondisi janin sebelum operasi, serta bagaimana perawatan bayi di unit neonatal dilakukan.
Pihak administrasi rumah sakit juga menyoroti lemahnya pencatatan pra dan pasca operasi. Kondisi ini, menurut pejabat kesehatan, berpotensi membahayakan pengendalian infeksi serta meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu maupun bayi.
“Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius. Karena itu, Anda diminta menyerahkan laporan komprehensif untuk masing-masing kasus,” kata Komisaris Distrik Tambahan untuk Kesehatan, Nitisha Bora, dalam pemberitahuan tersebut.
“Dokumentasi terperinci sangat penting untuk memperkuat protokol dan mencegah morbiditas maupun mortalitas,” tambahnya.
Pembelaan dokter
Namun, Dr. Bordoloi membela tindakannya. Ia menegaskan bahwa melakukan banyak operasi dalam waktu singkat bukan hal aneh di rumah sakit umum India yang selalu penuh pasien.
“Apa yang saya lakukan bukanlah sesuatu yang luar biasa. Dokter lain juga sering menangani banyak operasi dengan kecepatan seperti itu. Mungkin saja ada pihak yang keberatan dengan cara kerja saya,” ujarnya dikutip Hindustan Times, Selasa (9/9/2025).
Dengan memanfaatkan dua meja operasi bergantian, Bordoloi mengklaim seluruh prosedur tetap sesuai standar medis.
“Saya menangani kasus darurat satu per satu. Operasi sesar yang tidak rumit bisa selesai dalam 15 menit,” ucapnya kepada media lokal.
Ia menambahkan, 19 dari 21 ibu dan bayi sudah dipulangkan dalam kondisi stabil. Sementara dua lainnya masih menjalani perawatan, salah satunya di rumah sakit rujukan Gauhati Medical College.
Baca juga: Tak Lagi Made in China, Apple Akan Produksi Seluruh iPhone 17 di India, Apa Alasannya?
Lonjakan operasi sesar jadi sorotan
Kasus ini menyoroti kembali tren meningkatnya kelahiran melalui operasi sesar di India.
Sebuah studi mencatat, angka kelahiran sesar naik dari 17 persen pada 1998–1999 menjadi lebih dari 21 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Faktor pendidikan ibu, status ekonomi, serta akses ke layanan medis modern menjadi faktor utama yang mendorong tingginya angka tersebut.
Namun, para pakar kesehatan juga memperingatkan adanya risiko jangka panjang. Beberapa penelitian menemukan keterkaitan antara kelahiran sesar dengan meningkatnya diagnosis autisme maupun ADHD pada anak, meski hubungan kausalitasnya belum terbukti.
Pada 2018, jurnal medis The Lancet bahkan menyebut fenomena ini sebagai bagian dari “epidemi operasi sesar global”, prosedur yang di satu sisi dapat menyelamatkan nyawa, namun di sisi lain menimbulkan pertanyaan mengenai praktik medis yang berlebihan.
Baca juga: Banjir Bandang di India Tewaskan 56 Orang, Puluhan Masih Hilang
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini