Dokter UI Sarankan Kebiasaan Kecil yang Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi

1 day ago 4

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menjadi tanda peringatan dini akan masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Sebab, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal pada penderitanya.

Kondisi hipertensi ditandai dengan tekanan di pembuluh darah yang terlalu tinggi, yaitu 140/90 mmHg atau lebih, dikutip dari Kompas.com (13/11/2023).

Namun, masalah kesehatan ini biasanya tidak menunjukkan gejala apapun sebelum penyakit lain turut berkembang. Karena itu, hipertensi kerap disebut sebagai silent killer.

Untuk menurunkan hipertensi agar tidak menjalar ke masalah kesehatan lainnya, doktes spesialis patologi klinik di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), dr. Astuti Giantini menyebut, ada rutinitas kecil yang dapat dilakukan.

"Perubahan gaya hidup seperti makan rendah garam, tinggi serat, buah, dan sayur, kelola stres, juga teknik pernapasan bisa membantu menurunkan tensi," ujar dr. Astuti saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/9/2025).

Lantas kebiasaan kecil apa saja yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi?

Baca juga: Benarkah Sering Konsumsi Seblak Sebabkan Hipertensi dan Kolesterol Tinggi?

6 kebiasaan kecil yang bisa turunkan tekanan darah 

Berikut perubahan kecil dalam pola hidup yang bisa menurunkan tekanan darah menurut dr. Astuti:

1. Mengurangi asupan garam dan makan pisang

Dr. Astuti mengatakan bahwa asupan garam atau natrium yang tinggi bisa menaikkan tekanan darah. Karena itu, dia menyarankan untuk membatasi konsumsinya.

Selain itu, dia menyarankan untuk banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, seperti pisang, bayam, wortel, brokoli, dan biji-bijian. 

"Konsumsi makanan kaya kalium, seperti pisang, untuk membantu melemaskan dinding pembuluh darah," terang Astuti.

Salain itu, dia juga menyarankan pola diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) untuk mengurang tensi tinggi.

2. Relaksasi untuk kelola stres

Kemudian, ia menjelaskan bahwa stres bisa memicu produksi hormon yang meningkatkan tekanan darah.

"Sehingga, mengelola stres melalui teknik relaksasi atau meditasi sangat penting," tutur dia.

3. Menghindari rokok dan alkohol

Selanjutnya, dr. Astuti juga merekomendasikan untuk berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol.

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |