HONG KONG, KOMPAS.com - Hong Kong semakin memperkuat posisinya sebagai pusat sertifikasi halal dan destinasi ramah Muslim. Dengan jaringan sertifikasi yang telah berjalan lebih dari 25 tahun, kota ini kini memiliki sekitar 300 lokasi bersertifikat halal, mulai dari hotel, restoran, pabrik makanan, hingga tempat wisata populer.
Abdul Rehman, Trustee in-charge Halal Section dari The Incorporated Trustees of Islamic Community Fund of Hong Kong, mengatakan pasar halal di Hong Kong besar, terutama untuk ekspor.
“Pasar halal di Hong Kong cukup besar, terutama untuk ekspor,” ujarnya dalam wawancara di Hong Kong, Jumat (15/9/2025) lalu. Ia menambahkan, “Hong Kong lebih banyak digunakan sebagai jalur ekspor.”
Sertifikasi dilakukan melalui tiga tingkat: Restoran Halal (dapur dan ruang makan 100 persen halal), Halal Kitchen (dapur sepenuhnya halal, tetapi ruang makan bisa menyajikan menu non-halal), dan Halal-Friendly Dessert (bahan non-halal digunakan terpisah tanpa mencemari makanan halal). Sertifikat berlaku satu tahun dengan inspeksi mendadak untuk menjamin standar.
Lebih dari 60 hotel di Hong Kong kini menyediakan fasilitas muslim-friendly seperti makanan halal, ruang doa, dan Al-Quran. Kerja sama erat juga dijalin dengan Hong Kong Tourism Board dan sejumlah operator wisata untuk mempromosikan layanan ramah Muslim.
Restoran halal tersebar di berbagai wilayah. Rinciannya, 56 di Pulau Hong Kong, 67 di Kowloon, 6 di New Territories, 8 di Lantau, 1 di Lamma Island, serta tiga restoran di bandara internasional. Macau sendiri memiliki sekitar 25 perusahaan tersertifikasi halal.
Selama Ramadhan, kegiatan keagamaan di Hong Kong semakin hidup. Sekitar 1.000 orang dilayani untuk ibadah dan buka puasa, dengan dukungan penyediaan masjid, kelas agama, dan program hari terbuka. Pelayanan serupa juga berlangsung di Macau, termasuk dukungan untuk shalat Taraweeh dan doa di lokasi khusus.
Penguatan sertifikasi halal ini membuat Hong Kong dinobatkan sebagai destinasi Muslim terbaik di dunia pada 2025, dan berada di peringkat ketiga di antara negara non-Muslim dalam Global Muslim Travel Index.
Status ini memperkokoh Hong Kong bukan hanya sebagai pusat keuangan global, tetapi juga sebagai pintu ekspor produk halal dari China dan jalur perdagangan bagi negara-negara anggota Belt and Road Initiative (B&RI).
Baca juga: Investasi Hong Kong di Indonesia Dorong Penciptaan Lapangan Kerja Baru
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini