JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi VII DPR RI, Siti Mukaromah, menilai keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok industri otomotif perlu mendapat perhatian lebih.
Fraksi PKB ini menyebut, insentif bagi UMKM bisa menjadi kunci menjaga daya saing sekaligus keberlanjutan industri otomotif nasional.
“Kontribusi UMKM sangat besar, mulai dari penyediaan komponen hingga jasa pendukung," kata dia dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (13/9/2025).
Baca juga: Begini Cara Mudah Merawat Aki Mobil Listrik
PEXELS/HYUNDAI MOTOR GROUP Ilustrasi pabrik mobil Hyundai di Korea Selatan.
"Jika mereka diberikan insentif, biaya produksi bisa ditekan, harga kendaraan bermotor menjadi lebih terjangkau, dan lapangan kerja semakin terbuka luas,” ujar Siti.
Legislator asal Jawa Tengah itu menekankan, keberpihakan pada UMKM akan memperkuat ekosistem industri otomotif dan membantu Indonesia menghadapi persaingan global.
Menurutnya, UMKM merupakan fondasi dari industri yang keberadaannya tidak bisa diabaikan.
“Kalau mereka lemah, industri otomotif juga tidak akan tumbuh berkelanjutan,” katanya.
Baca juga: Apa Itu Marka Chevron di Jalan Tol? Panduan Lengkap Untuk Pengemudi
Erma, panggilan akrabnya, menjelaskan, sektor otomotif kini menghadapi sejumlah tantangan besar, mulai dari percepatan transisi kendaraan listrik, persaingan di pasar regional, hingga tuntutan menekan emisi karbon.
Meski begitu, ia melihat potensi pasar domestik yang besar serta meningkatnya kelas menengah bisa menjadi peluang untuk mendorong pertumbuhan.
“Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha besar, dan UMKM sangat penting. Regulasi yang konsisten, ditambah dukungan nyata berupa insentif, akan menjadikan Indonesia pemain utama dalam industri otomotif dunia,” ujarnya.
Baca juga: Kesalahan Umum Perawatan Sepeda Motor yang Dilakukan Pemilik
TRIBUNNEWS / HERUDIN Pekerja merakit komponen mobil di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/4/2015). Pabrik Isuzu Karawang Plant berlokasi di kawasan Suryacipta City of Industry ini memiliki kapasitas produksi 52 ribu unit per tahun dan dapat dikembangkan menjadi 80 ribu unit per tahun.
Ia juga menegaskan pentingnya regulasi komprehensif agar industri otomotif bisa berkembang dengan arah yang jelas, memperluas serapan tenaga kerja, serta memperkuat daya saing di pasar global.
“Industri otomotif adalah sektor strategis dengan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional," kata dia.
"Regulasi yang berorientasi jangka panjang sangat dibutuhkan agar industri ini tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing secara global, sehingga kita bisa menghindari risiko PHK massal,” lanjut Siti.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini