JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI nonaktif Eko Patrio mengaku telah memaafkan penjarah rumahnya di Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Namun, Eko menyerahkan semua proses hukum kepada penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro.
“Saya kalau memaafkan, ya memaafkan. Tapi saya kembalikan ke Polda Metro Jaya,” ucap Eko saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Sabtu (13/9/2025) dini hari.
Baca juga: Eko Patrio Muncul di Polda Metro, Minta Penangguhan Penahanan Pria yang Bawa Kucingnya
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, sebanyak tujuh orang penjarah rumahnya tengah menjalani proses hukum di Polda Metro Jaya.
Akan tetapi, satu dari tujuh pelaku bernama Rian telah ditangguhkan penahanannya usai Eko memohon kepada Polda Metro Jaya.
Eko menganggap Rian bukanlah seorang pelaku, tetapi penyelamat bagi kucingnya saat peristiwa penjarahan berlangsung.
“Kenapa? Karena Rian itu adalah orang yang pertama kali mengambil kucing saya, terus sudah gitu dia menyelamatkan kucing saya,” ucap Eko.
“Setelah menyelamatkan, dia juga ingin mengembalikan, tetapi kucingnya tertahan sama dia. Sebelum dibalikin ke saya sudah diambil oleh kepolisian,” tambah dia.
Kini, Rian telah ditangguhkan penahanannya dan kembali ke pelukan keluarga. Sedangkan enam lainnya masih menjalani proses hukum.
Baca juga: Penahanan Pria yang Bawa Kucing Eko Patrio Telah Ditangguhkan
Sebelumnya diberitakan, rumah anggota DPR RI sekaligus artis, Eko Patrio, didatangi massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Berdasarkan pantauan jurnalis video Kompas.com di lokasi, massa dilaporkan masuk ke dalam rumah dan mengambil sejumlah barang. Peristiwa itu terjadi sejak sekitar pukul 22.00 WIB.
Massa yang sudah berkerumun sejak malam hari memaksa masuk ke rumah Eko Patrio yang berada di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Petugas keamanan kompleks disebut tidak mampu menahan arus massa yang berbondong-bondong. Massa berhasil menjebol pintu rumah Eko.
Berdasarkan keterangan petugas, rumah Eko disebut dalam keadaan kosong saat kejadian. Eko Patrio tidak berada di lokasi karena sebelumnya sudah meninggalkan rumah.
Adapun aksi massa tersebut dipicu oleh kekecewaan massa terhadap Eko Patrio. Mereka menilai sikapnya berjoget saat Sidang Tahunan DPR/MPR melukai hati masyarakat.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Penjarah Rumah Eko Patrio
Terlebih, insiden itu bertepatan dengan kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR, sehingga memicu kemarahan publik.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini