Ekspedisi Mahupala Bongkar Ancaman Jerat Harimau di Hutan Bukit Daun

BENGKULU, KOMPAS.com - Ekspedisi "Belantara Nusa" yang digelar Mahasiswa Hukum Pecinta Alam (Mahupala) Universitas Bengkulu menemukan 15 jerat hewan di kawasan hutan lindung Bukit Daun dan sekitarnya. Sebagian jerat diduga dipasang untuk harimau dan rusa.

"Eskpedisi Belantara Nusa ini merupakan kegiatan penjelajahan hutan dengan misi riset, dokumentasi dan konservasi di wilayah pendakian Gunung Hulupalik dan Bukit Daun, Desa Sumber Rejo, Kecamatan Hulupalik, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu," kata Ketua Umum Mahupala, Irwan Matias Gurlan Sinaga kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Irwan menyebut, ekspedisi ini dilakukan oleh tujuh anggota Mahupala sejak 11 Agustus hingga 20 Agustus 2025. Dari hasil penjelajahan, tim membersihkan 10 jerat seling dan 5 jerat tali, serta membawa satu jerat seling sebagai barang bukti.

"Kuat dugaan jerat seling itu untuk harimau dan rusa. Tim merusak jerat itu dan dibawa satu jerat seling sebagai barang bukti," ujar Irwan.

Baca juga: Hutan Sanggabuana Jadi Rumah Terakhir 19 Macan Tutul Jawa

Selain jerat, mahasiswa juga menemukan rangka satwa yang mati terperangkap. Temuan itu di antaranya dua kerangka beruang madu yang diduga induk dan anak, serta satu kerangka rusa. Status konservasi beruang madu tercatat rentan (vulnerable) dalam daftar merah IUCN, masuk appendix I CITES, dan termasuk satwa dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999.

Irwan mengatakan temuan ini menunjukkan masih banyak jerat lain yang tersebar di hutan. "Begitu luasnya hutan, kami meyakini masih banyak jerat lain bertebaran, ini mengancam keberadaan satwa dilindungi," tegasnya.

Ia berharap ada upaya intensif dari semua pihak untuk menjaga kelestarian hutan Bukit Daun beserta flora dan faunanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini