Fakta Baru Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Selamatan yang Tak Mampu Menyelamatkan

2 days ago 5

SEMARANG, KOMPAS.com - Fakta baru terungkap soal uang Rp 10 miliar milik Bank Jawa Tengah (Jateng) yang dibawa kabur oleh Anggun Tyas.

Saat ini, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut. Pertama adalah Anggun dan kedua adalah Dwi Sulistyo alias Oyi.

Baca juga: Cerita di Balik Penangkapan Sopir Bank Jateng Anggun Tyas Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar

Resmob Polda Jawa Tengah, AKP Rio Adi Putra, mengatakan bahwa uang yang dibawa kabur oleh tersangka digunakan untuk membeli sejumlah barang, termasuk rumah di Gunung Kidul.

Anggun sempat mengadakan selamatan di rumah barunya bersama pacar Dwi dan ibu Dwi.

Acara tersebut juga dihadiri warga sekitar agar keberadaan mereka tak menimbulkan curiga.

Selamatan adalah kenduri untuk meminta selamat dan sebagainya.

"Yang diundang (selamatan) delapan orang, pun satu kampung itu memang isinya delapan orang. Karena jalan lumayan jauh, pelosok," kata Rio saat dikonfirmasi, Jumat (12/10/2025).

Rio mengungkapkan, Dwi terlibat aktif dalam pelarian Anggun.

Salah satunya mencarikan rumah baru untuk persembunyian Anggun di Gunung Kidul.

Lokasi rumah itu dipilih karena blank spot alias tanpa sinyal, sehingga sulit dilacak.

"Itu yang rumah atas nama Dwi," ungkapnya.

Jika dihitung, Anggun telah menghabiskan sekitar Rp 300 juta yang digunakan untuk beli rumah, mobil, dan empat sepeda motor.

"Beli motor, itu ada yang seharga Rp 15 juta, motor second," lanjutnya.

Anggun melancarkan aksinya pada 1 September 2025.

Saat itu, A menjalankan tugas rutin mengantar pegawai bank untuk mengambil uang tunai Rp 6 miliar di BI Solo, lalu Rp 4 miliar di Bank Jateng Solo Gladak.

Seluruh uang dimasukkan ke dalam mobil operasional bank.

Namun, ketika petugas lain lengah karena masuk ke toilet, A melihat celah dan nekat membawa kabur mobil berisi total Rp 10 miliar tersebut.

Menurut polisi, A melakukan aksi ini karena terhimpit masalah ekonomi. “Motifnya ekonomi, pusing, dan ada kesempatan,” ungkap Wakapolresta Surakarta, AKBP Sigit.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |