JAKARTA, KOMPAS.com - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menyatakan, Presiden Prabowo Subianto harus mengetahui kondisi sebenarnya yang tengah dialami oleh masyarakat.
Ia menilai, ada hambatan komunikasi pada pemerintahan saat ini, sehingga Prabowo tak mendapatkan data dan fakta yang akurat tentang situasi rakyatnya sendiri.
Hal itu disampaikan, menanggapi demonstrasi, kerusuhan, dan hilangnya nyawa 10 orang pada 25-31 Agustus 2025.
“Bahwa yang macet itu adalah komunikasi, tersumbat. Saya tidak yakin Bapak Presiden itu tahu persis masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat,” ujar Suharyo dalam program Gaspol di YouTube Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Baginya, Prabowo harus mengetahui berbagai catatan kritis dan informasi terkini yang tersebar di berbagai media massa setiap hari.
Begitu pun, Prabowo juga harus mendengarkan berbagai kritik yang disampaikan oleh mahasiswa, media, hingga para tokoh agama.
Baca juga: 7 Desakan Darurat Ekonomi untuk Presiden Prabowo
“Kami ini memberikan catatan, mungkin keras, tetapi semuanya demi cinta Tanah Air, bukan yang lain-lain,” sebut dia.
Terakhir, ia mendorong para pejabat yang berada di sekitar Prabowo agar memberikan keterbukaan data, sehingga Presiden bisa mengetahui situasi sebenarnya yang terjadi.
“Saya berharap para pemimpin kita yang ada di sekeliling Presiden itu, sungguh-sungguh memastikan bahwa Presiden itu mempunyai data-data, mempunyai catatan-catatan mengenai hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat, catatan kritis,” imbuh dia.
Baca juga: Prabowo Disarankan Tak Terlalu Lama Pertahankan Menko Polkam Ad Interim
Simak obrolan selengkapnya dalam program Gaspol, tayang perdana, malam ini, pukul 19:00 WIB.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini