JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memanfaatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mengakselerasi investasi agar pertumbuhan ekonomi nasional pada 2026 dapat lebih tinggi.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada tahun depan.
Target ini akan dicapai dengan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,2 persen dan investasi tumbuh 5,2 persen.
"Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, diperlukan percepatan investasi," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Baca juga: 5 Rekomendasi DPR ke Menkeu Purbaya untuk Redam Keresahan Publik
Dia melanjutkan, pertumbuhan investasi dapat diwujudkan melalui penguatan peran BPI Danantara dan investasi swasta supaya percepatan investasi ke depan tidak hanya mengandalkan APBN.
Sovereign wealth fund Indonesia ini akan diarahkan untuk mengakselerasi investasi yang produktif pada sektor-sektor yang bernilai tambah tinggi, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan berorientasi ekspor.
Upaya tersebut diperkuat dengan langkah penguatan regulasi dan penyederhanaan birokrasi sebagai kunci percepatan investasi serta pendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
Dengan demikian, BPI Danantara dan swasta akan berkontribusi besar dari investasi dan menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi.
"Ke depan diharapkan kontribusi investasi dari Danantara terus meningkat hingga tahun 2029, sejalan dengan meningkatnya kontribusi swasta," ucapnya.
Kendati demikian, kata Purbaya, APBN tetap ada kontribusinya dalam percepatan investasi.
Dalam hal ini, APBN akan menjadi katalis untuk menggerakkan peran swasta.
Dukungan untuk pembangunan infrastruktur melalui APBN juga dilanjutkan dan diarahkan untuk proyek-proyek prioritas yang mempunyai daya ungkit terhadap pertumbuhan.
Misalnya, antara lain proyek perumahan, infrastruktur pendukung, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan.
Rencana pemerintah untuk memanfaatkan Danantara dan swasta guna mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan juga tercantum dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN TA 2026.
Dalam dokumen tersebut disebutkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Selain itu, peran BPI Danantara dan swasta diperkuat sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
Upaya pemerintah dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memberikan dukungan insentif fiskal untuk mendorong peningkatan dan percepatan investasi, serta pemberian berbagai fasilitas perpajakan dan kepabeanan.
"Peningkatan investasi diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja yang pada akhirnya akan mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional," tulis pemerintah dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN TA 2026.
Baca juga: Pernyataan soal 17+8 Tuntutan Rakyat Tuai Kritik, Menkeu Purbaya: Saya Mohon Maaf...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini