Gerindra Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Soal Alasan Rahayu Saraswati Mundur dari DPR

3 days ago 5

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Bambang Haryadi angkat bicara mengenai keponakan Presiden Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati (Sara) yang disebut ingin menjadi menteri, sehingga mengundurkan diri dari anggota DPR.

Bambang menekankan, penunjukan menteri merupakan hak Presiden Prabowo. Lagipula, menurutnya, jika ingin menjadi menteri, Sara tidak perlu mundur dari anggota DPR dulu.

"Kalau menjadi menteri kan itu urusan Presiden. Terus kedua, kan enggak harus mundur dulu kan. Jadi (menteri) dulu, baru mundur (dari DPR). Kayak kemarin contoh misalnya Menteri P2MI (Mukhtarudin) itu kebetulan satu komisi dengan saya. Beliau jadi menteri dulu, baru mulai hari ini kalau enggak salah baru melakukan proses pengunduran diri. Karena syarat jadi ini (menteri) tidak harus mundur dulu kan," ujar Bambang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Baca juga: Gerindra Nonaktifkan Rahayu Saraswati dari Anggota DPR

Bambang mengatakan, anggota DPR yang ditunjuk menjadi menteri biasanya mundur sebelum pelantikan.

Dengan demikian, dia menekankan, masyarakat terlalu berspekulasi jika menduga Sara akan ditunjuk sebagai menteri ketika mundur dari anggota DPR.

"Itu terlalu spekulasi. Jadi saya berpikir kita harus hormati Ibu Sara," ucapnya.

Rahayu Saraswati mundur

Sebelumnya, anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, meminta maaf usai mundur dari Anggota DPR RI.

“Saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bisa bertahan hidup," kata Rahayu dalam keterangan video yang diunggah di akun Instagram resminya, @rahayusaraswati, Rabu (10/9/2025).

Baca juga: Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Akibat Salah Ucap Berujung Minta Maaf

"Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya,” imbuh dia.

Menurut Rahayu, pernyataan yang dimaksud disampaikan dalam sebuah podcast yang tayang pada 28 Februari 2025.

Dalam video berdurasi 42 menit itu, pernyataannya dipotong dan viral dua minggu sebelum peringatan HUT ke-80 RI.

“Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa saja yang saya sampaikan secara menyeluruh, silakan menonton agar mendapatkan konteks dari apa yang saya sampaikan. Pernyataan saya diambil dari menit ke-25 sampai menit ke-27,” kata dia.

Baca juga: Kronologi Rahayu Saraswati Mundur dari DPR: Berawal dari Podcast, Digoreng di Medsos, lalu Minta Maaf

“Cukup panjang sebenarnya. Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat,” lanjutnya.

Namun, ia menegaskan tak bermaksud membuat pernyataan yang menyakiti hati masyarakat.

Dia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki maksud untuk meremehkan usaha dan upaya masyarakat yang saat ini menghadapi kesulitan dan tantangan.

“Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan,” kata dia.

“Sebagai seorang pengusaha yang pernah merintis sebuah EO, lalu menjadi pengusaha dengan ratusan karyawan, maupun sekarang sebagai advisor bagi berbagai startup yang sedang dirintis oleh anak-anak muda Indonesia yang memberikan solusi bagi komunitasnya masing-masing,” ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Read Entire Article
Kunjungan Pemerintah | Dewasa | | |