JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Nurani Bangsa atau GNB menuntut reformasi Polri ke Presiden Prabowo Subianto. Apa wujud reformasi Polri itu?
“Kita serahkan kepada Presiden untuk secepatnya menempuh langkah-langkah konstruktif,” kata salah satu tokoh GNB, Lukman Hakim Saifuddin, kepada Kompas.com, Sabtu (13/9/2025).
Baca juga: Legislator Demokrat Dukung Pembentukan Komisi Reformasi Polri
GNB menyampaikan kepada Prabowo agar ada tim atau komisi reformasi Polri. Lukman menyatakan penentuan nama-nama yang mengisi tim tersebut akan menjadi kewenangan Prabowo.
“Itu kewenangan Presiden. Harapan saya, sebaiknya juga menyertakan figur berintegritas tinggi dan independen yang memahami ke-Indonesia-an serta hakikat realitas kepolisian kita,” kata Lukman.
Baca juga: Siapa Tokoh-tokoh dalam GNB yang Usulkan Tim Reformasi Polri ke Prabowo?
Tuntutan soal tim reformasi Polri
Pembentukan komisi reformasi tersebut adalah salah satu tuntutan masyarakat termasuk GNB yang terdiri sejumlah tokoh bangsa dan tokoh-tokoh lintas agama.
Perihal pembentukan komisi reformasi Polri itu disampaikan anggota GNB, Pendeta Gomar Gultom usai GNB bertemu dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan RI, Jakarta pada Kamis (11/9/2025) malam.
"Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian, yang disambut juga oleh Pak Presiden, (yang) akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak," kata Pendeta Gomar Gultom, dikutip dari ANTARA.
Sementara itu, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menambahkan bahwa aspirasi mengenai reformasi Polri yang disampaikan GNB itu telah direncanakan dan dirumuskan konsepnya oleh Presiden Prabowo.
"Ini gayung bersambut ya, apa yang ada dalam (Gerakan) Nurani Bangsa itu juga dalam nurani saya, kata Bapak Presiden. Jadi, harapan-harapan yang diminta oleh teman-teman itu juga malah sudah dalam konsepnya Bapak Presiden,” kata Nasaruddin. "Jadi, istilahnya tadi itu gayung bersambut ya apa yang dirumuskan teman-teman ini justru itu yang sudah akan dilakukan oleh Bapak Presiden terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian," ujar Menag lagi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini