NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia melemah tipis pada akhir perdagangan Kamis (11/9/2025) waktu setempat atau Jumat (12/9/2025) pagi WIB, namun tetap mampu bertahan di dekat level tertinggi.
Pergerakan ini dipengaruhi pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pekan depan, meski inflasi masih relatif tinggi.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun tipis 0,2 persen menjadi 3.632,49 dollar AS per ons.
Baca juga: Harga Emas Antam 12 September 2025 Turun Rp 7.000 Per Gram, Tinggalkan Rekor Tertinggi
PEXELS/JINGMING PAN Ilustrasi emas. Tarif impor emas batangan batal diberlakukan setelah kebijakan baru Trump keluar. Apa dampaknya bagi pasar?
Begitu pula dengan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,2 persen ke level 3.673,60 dollar AS per ons.
Sebagai informasi, harga emas di pasar spot pernah mencapai level tertinggi sepanjang masa di 3.673,95 dollar AS per ons pada perdagangan Selasa (9/9/2025).
Sebelum emas ditutup turun 0,2 persen pada perdagangan Kamis kemarin, emas sempat turun 0,6 persen sebelum sebelum data ekonomi AS terbaru dirilis.
Namun, setelah rilis laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan klaim tunjangan pengangguran mingguan melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun, yakni 263.000 klaim, penurunan harga emas pun tertahan.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 12 September 2025: UBS Turun, Galeri24 dan Antam Naik hingga Rp 22.000
"Emas terselamatkan oleh lonjakan tajam klaim pengangguran mingguan, meski inflasi inti masih berada di level 0,3 persen secara bulanan,” kata Tai Wong, analis logam independen.