JAKARTA, KOMPAS.com - Belantara Foundation menggandeng perusahaan Jepang, Vanfu, Inc, menanam bibit pohon di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH), Riau, Selasa (2/9/2025). Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia yang jatuh pada 16 September 2025.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, menjelaskan kegiatan bertajuk Forest Restoration Project: SDGs Together! itu merupakan program pemulihan hutan.
Tujuannya, mengembalikan fungsi pengaturan tata air dan iklim mikro pada ekosistem hutan, mengurangi resiko kerusakan lingkungan seperti erosi, tanah longsor, pencemaran sumber air, turunnya muka air tanah, kebakaran lahan, serta polusi udara.
“Sesuai dengan misi dari UNSDGs yaitu no one left behind dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, kami menggunakan pendekatan kolaborasi multi pihak," ujar Dolly dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).
Baca juga: Dampak Kekeringan pada Pohon Minim, tapi Perubahan Iklim Tingkatkan Angka Kematiannya
"Salah satunya dengan mengajak mitra sektor swasta dari Jepang untuk berkontribusi pada pemenuhan Nationally Determined Contribution pemerintah Indonesia untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia khususnya Sumatra," imbuh dia.
Dolly menyatakan, pemulihan areal hutan terdegradasi dapat memperbaiki kualitas udara, air, pohon, tanah, maupun populasi satwa liar beserta habitat alaminya. Program ini juga diharapkan mendorong peningkatan sosial ekonomi masyarakat lokal secara berkelanjutan.
Gerakan penanaman pohon juga kerja sama Belantara Foundation dengan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura, dan Kelompok Tani Hutan.
Sementata itu, Representative Director APP Japan Ltd, Tan Ui Sian, mengungkapkan pihaknya akan lebih bersemangat mengajak multi stakeholder di Jepang guna mendukung Forest Restoration Project: SDGs Together.
Program tersebut berfokus mendukung target SDGs ke 12 yaitu memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, target SDGs ke 13 yakni mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya, dan target SDGs ke 15 yaitu melindungi, memulihkan.
Lainnya, mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem serta target SDGs ke 17 yaitu menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Panas Ekstrem, Bagaimana Pohon Bisa Jadi AC Alami untuk Seluruh Kota?
“Kerja sama dengan KPHP Minas Tahura telah memasuki tahap kelima dan bagi kami telah memberikan nilai tambah lebih besar untuk mengembangkan program dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di Jepang," papar Tan.
Pihaknya berharap, dapat mengajak lebih banyak pemangku kepentingan dari mancanegara untuk mendukung program ini.
Adapun kawasan Tahura SSH merupakan kawasan konservasi alam yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan pada 1999 dengan luas lebih dari 6.000 hektare. Kepala KPHP Minas Tahura, Sri Wilda Hasibuan, mencatat sebagian besar wilayah itu mengalami deforestasi dan degradasi akibat aktivitas ilegal seperti perambahan lahan maupun pembalakan liar.
“Kami terus menjaga dan memulihkan fungsi kawasan Tahura SSH melalui kegiatan perlindungan dan restorasi hutan. Upaya ini tentunya tidak bisa kami lakukan sendiri, namun perlu adanya kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak," tutur Sri.
Sebagai informasi, penanaman simbolis dengan Vanfu merupakan yang kedua kalinya. Penanaman simbolis pertama dilakukan di 21 Agustus 2024. Jenis bibit pohon yang ditanam mencakup balangeran (Shorea balangeran), dan balam (Palaquium hexandrum), spesies pohon langka yang perlu dilestarikan.
Dengan tema From Science to Global Action atau dari Sains ke Aksi Global, peringatan Hari Ozon Sedunia menjadi momentum dalam meningkatkan pemahaman masyarakat termasuk sektor swasta tentang pentingnya berkolaborasi dalam menjaga serta melindungi lapisan ozon yang makin terkikis.
Selain itu, membuka kesempatan bagi sektor swasta untuk berkontribusi dalam upaya merestorasi lahan yang telah terdegradasi.
Baca juga: Hadapi Krisis Iklim, Bone dan TTS Masukkan Pangan Lokal ke Kurikulum
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.