BANJARMASIN, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menyelesaikan proses identifikasi terhadap delapan korban jatuhnya helikopter PK-RGH.
Proses identifikasi ini mencakup dua jenazah terakhir yang berhasil diidentifikasi melalui uji DNA di Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri.
Kepala Bidokkes Polda Kalsel, Kombes dr Muhammad El Yandiko mengungkapkan, semua jenazah telah diidentifikasi berdasarkan manifes penumpang, termasuk pilot dan teknisi mesin.
"Total jenazah yang telah teridentifikasi sampai dengan Sabtu, 13 September 2025 adalah berjumlah 8 jenazah sesuai dengan manifes," kata El Yandiko dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Sabtu (13/9/2025).
Baca juga: 4 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter di Mimika Diterbangkan ke Kampung Halaman Masing-masing
Berdasarkan data post mortem dan ante mortem, dua jenazah terakhir yang teridentifikasi masing-masing berinisial HT (43) dari Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dan ARP (45) dari Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut El Yandiko, proses identifikasi terhadap HT dan ARP memerlukan waktu lebih lama karena pihaknya mengutamakan prinsip kehati-hatian agar hasil identifikasi dapat dipastikan akurat.
"Jangan sampai salah atau masih ada keraguan-raguan, jadi kita memutuskan apabila kita sudah meyakini betul identitas jenazah agar bisa dikembalikan ke keluarganya," jelas Yandiko.
Baca juga: Helikopter yang Jatuh di Mimika Memuat 4 Orang
1. MW (68) WNA asal Australia
2. CQ (67) WNA asal Brazil
3. SKP (56) WNA asal India
4. YF (57) warga Pekanbaru, Riau
5. IF (42) warga Kabupaten Kuantan, Riau
6. HD (37) warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
7. HT (43) warga Batam, Kepri
8. ARP (45) warga Balikpapan, Kaltim