JAKARTA, KOMPAS.com – Industri periklanan dan pemasaran di Indonesia tengah menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Perubahan perilaku konsumen yang kian terfragmentasi, siklus tren yang cepat, serta tekanan efisiensi di tengah ketidakpastian ekonomi membuat banyak brand kesulitan mencari strategi komunikasi yang efektif.
Di tengah situasi itu, Feel Good Network, jaringan kreatif baru didirikan oleh Wisnu Satya Putra, mantan CEO Dentsu Creative Indonesia, bersama praktisi komunikasi Wira Gumay.
Baca juga: PMK 11 Tahun 2025, PPN Jasa Tenaga Kerja dan Periklanan Berubah
FREEPIK/DC STUDIO Ilustrasi bisnis.
Keduanya menilai, brand membutuhkan mitra yang tidak hanya sekadar membuat kampanye, tetapi juga mampu memahami realitas bisnis secara menyeluruh.
“Klien tidak membutuhkan hanya sekadar agency, yang mereka butuhkan adalah partner bisnis yang benar-benar memahami realita bisnis, bergerak secepat bisnis mereka, dan bersama-sama menciptakan solusi yang tepat di keadaan market saat ini,” ujar Wisnu dalam siaran pers, Rabu (10/9/2025).
Model hybrid, kolaborasi, dan fokus pada solusi
Berbeda dari model agensi tradisional, Feel Good Network menawarkan pendekatan hybrid.
Layanan yang dikembangkan meliputi IP Building & Collaboration (membangun aset jangka panjang dan relevansi budaya), Modular Creative Expertise (integrasi ATL, BTL, TTL hingga digital), serta Close Partnership (pendampingan intens bersama klien).
Baca juga: Ajang Apresiasi Industri Kreatif dan Periklanan Bakal Digelar di Jakarta
Dengan model ini, perusahaan berharap bisa memecah kebiasaan kerja kampanye yang terpisah-pisah.
“Pada akhirnya, ukuran keberhasilan kami bukan hanya sekadar KPI kampanye,” kata Wira.